Indias Nurul Aini

Foto saya
“Jangan Percaya Saya” Saya adalah seorang gadis kecil yang suka berbohong Kalau saya pinokio, maka hidung saya pastilah akan bertambah panjang tiap kali saya tersenyum dan tertawa sambil berkata,”hahaha saya baik-baik saja ^___^ “ dan kalau rahasia bisa diuangkan, pastilah saya sudah kaya raya

Sabtu, 01 Desember 2012

My December Wish #2


Ya Allah, buatlah hamba Mu ini selalu tersadar bahwa dunia adalah ‘kini’ dan ‘di sini’. Bahwa akan ada ‘kelak’ dan ‘di sana’, tempat sebenar-benar aku kembali.
Orang-orang yang kucintai di dunia ini harus nya kucintai dengan cara yang benar-benar ahsan. Itu jika aku menginginkan aku bertemu dengan  mereka di akhirat kelak. Pertemuan di dunia, harusnya aku tau itu benar – benar pertemuan yang semu. Pertemuan yang sebenarnya adalah kelak, di tempat terindah dan pertemuan yang kekal; syurga.

Ketika kau benar-benar mencintai seseorang, seharusnya kau selalu mengajaknya dalam kebaikan.
Dan bila dia tidak tau, maka seharusnya kau beri tau sesuatu yang benar yang dia belum tau.

Ketika kau benar-benar menyayangi seseorang, sayangilah ia dengan sebenar-benarnya.
Bukan dengan menerima ajakannya untuk berjalan-jalan berdua. Tapi ajaklah ia untuk berjalan bersama meniti ridha dariNya, menjauhi hal-hal yang tidak disukaiNya.
Bukan dengan menerima ajakannya untuk melihat sunset bersama-sama. Tapi ingatkanlah ia untuk selalu malu terhadapNya. Sunset adalah salah satu ciptaanNya, dan pantaskah dua makhluk yang belum Dia ridhai kebersamaannnya menikmatinya?
Bukan pula dengan menerima ajakannya untuk makan bersama, menghabiskan malam dengan senda gurau dan obrolan masa depan yang semu karena bahkan kita tak akan pernah tau apakah Dia mengizinkan hal itu untuk terjadi. Tapi ingatkanlah ia untuk menghabiskan malam dalam sujud dan doa panjang untuk masa depan agar kian dimudahkan jalannya menuju segala hal yang baik.
Bukan juga dengan menerima mawar pemberiannya lalu hati menjadi berbunga-bunga.Tapi ingatkanlah, bahwa mawar juga ciptaanNya yang pasti merasa sedih andaikan dia dapat bersedih karena dipersembahkan untuk seorang hawa yang bukan mahram dari Si Pemberi. Setangkai mawar itu, juga makhluk yang memiliki setitik harapan untuk setidaknya merasa berguna dalam arti yang baik walau pada akhirnya ia harus layu. Mengapa kita lupa, bahwa mawar itu...kelak akan jadi saksi? astaghfirulllah.
Semua yang tertulis di sini adalah murni dari apa yang baru kusadari detik ini. Beberapa sudah kulakukan, namun beberapa di antaranya belum. Untuk itu, mari berbenah. . . berbenah setiap hari, berbenah ketika sudah tersadar, itulah yang penting. =)
Sungguh, tidak menutup kemungkinan saya mencintai seseorang. Saya hanya manusia. Salah, lalu introspeksi, Ragu, maka belajar. Mencari tau. Harapan yang saya tanam ketika saya mencintai seseorang adalah saya tidak menjalani hubungan yang keluar batas. Saya ingin mencintainya dengan cara yang baik. Tujuan utama adalah ridho Nya. Dengan harapan, Dia melihat kesungguhan kami untuk tetap menjaga diri, lsehingga Ia berkenan mempersatukan kami di dunia dengan cara yang baik pula.  Jika saya mencintainya, lalu apa? Lalu kenapa? Memangnya kenapa? Dan bisa apa? Tidak bisa apa- apa,bukan?. Ya, tidak bisa apa apa tanpa ridha Nya, tanpa kehendakNya.  Saya merasa, sebelum dipersatukan, semua yang dilakukan dan dirasa akan selalu cenderung pada keburukan. Jadi, mungkin ada kalanya saya menganggap jarak adalah suatu yang baik saat ini. Mencintai sesuatu yang belum waktunya memang harus banyak dimanage. agar menjadi baik, Dengan cara yang baik, maka saya berharap Allah menilai ini menjadi sebuah kebaikan di dunia. Dan saya sungguh berharap, karena saya menjalani dengan baik pula..saya bisa dipertemukan dengannya kembali ketika di syurga kelak. Itu yang paling penting dari yang saya harapkan, disisi lain keinginan untuk membersamainya di dunia. Semua hal yang ada di dunia adalah cobaan, pun ketika kita mencintai seseorang. Tidak ada yang salah dalam mencintai, namun yang seringkali menjadi sebuah kesalahan adalah bagaimana kita menindaklajuti perasaan itu.
Ketahuilah, rasa sayang di dunia harus juga diiorientasikan untuk akhirat. Kau tau siapa yang akan tertawa terbahak ketika kita jauh dari perilaku para penghuni syurga? Dan kau tau siapa yang akan menyalahkan dirimu sendiri ketika kita menudingnya sebagai akibat dari tumpukan dosa-dosa yang kita perbuat selama di dunia? Lalu apakah kau juga tau siapa yang akan paling menyesal ketika menghadapi hari hisab di padang mahsyar karena mengabaikan semua nasihat langit?
Ya Allah, jadikan kami manusia-manusia yang senantiasa dapat melihat cahaya langitMu, yang tersimpan dalam setap peristiwa yang terjadi. Baik peristiwa menyenangkan atau pun peristiwa yang buruk, pada semua itu sesungguhnya tersimpan pesan-pesan langit yang hanya akan bisa terkuak apabila kita mau membersihkan hati kita dengan terus berikhtiar utnuk membuka hati pada kebaikan.
Ya Rabb, jadikan kami hamba – hamba yang senantiasa bertaubat, selalu teringat untuk selalu mengucap istighfar karena tak terhitung banyaknya dosa yang dilakukan setiap detiknya. Mulai dari prasangka di hati, khayalan di pikiran, selintas perasaan benci pada sesama hambaMu, selintas keluhan atas nikmatMu, selintas keraguan atas kuasaMu dan selintas selintas yang lainnya lagi yang bila dikumpulkan mungkin dapat menjadi tumpukan dosa yang menjulang. 
Ya Rabb, Jadikanlah Al-Quran sebagai pelipur gundah gulana hati kami, musim semi di hati kami. Cukupkan dunia ada di tangan kami, dan bukan pada hati kami

2 komentar: