Ya
Allah, buatlah hamba Mu ini selalu tersadar bahwa dunia adalah ‘kini’ dan ‘di
sini’. Bahwa akan ada ‘kelak’ dan ‘di sana’, tempat sebenar-benar aku kembali.
Orang-orang
yang kucintai di dunia ini harus nya kucintai dengan cara yang benar-benar
ahsan. Itu jika aku menginginkan aku bertemu dengan mereka di akhirat kelak. Pertemuan di dunia,
harusnya aku tau itu benar – benar pertemuan yang semu. Pertemuan yang
sebenarnya adalah kelak, di tempat terindah dan pertemuan yang kekal; syurga.
Ketika
kau benar-benar mencintai seseorang, seharusnya kau selalu mengajaknya dalam
kebaikan.
Dan
bila dia tidak tau, maka seharusnya kau beri tau sesuatu yang benar yang dia
belum tau.
Ketika
kau benar-benar menyayangi seseorang, sayangilah ia dengan sebenar-benarnya.
Bukan
dengan menerima ajakannya untuk berjalan-jalan berdua. Tapi ajaklah ia untuk
berjalan bersama meniti ridha dariNya, menjauhi hal-hal yang tidak disukaiNya.
Bukan
dengan menerima ajakannya untuk melihat sunset bersama-sama. Tapi ingatkanlah
ia untuk selalu malu terhadapNya. Sunset adalah salah satu ciptaanNya, dan
pantaskah dua makhluk yang belum Dia ridhai kebersamaannnya menikmatinya?
Bukan
pula dengan menerima ajakannya untuk makan bersama, menghabiskan malam dengan
senda gurau dan obrolan masa depan yang semu karena bahkan kita tak akan pernah
tau apakah Dia mengizinkan hal itu untuk terjadi. Tapi ingatkanlah ia untuk menghabiskan
malam dalam sujud dan doa panjang untuk masa depan agar kian dimudahkan
jalannya menuju segala hal yang baik.
Bukan
juga dengan menerima mawar pemberiannya lalu hati menjadi berbunga-bunga.Tapi
ingatkanlah, bahwa mawar juga ciptaanNya yang pasti merasa sedih andaikan dia dapat
bersedih karena dipersembahkan untuk seorang hawa yang bukan mahram dari Si
Pemberi. Setangkai mawar itu, juga makhluk yang memiliki setitik harapan untuk
setidaknya merasa berguna dalam arti yang baik walau pada akhirnya ia harus
layu. Mengapa kita lupa, bahwa mawar itu...kelak akan jadi saksi? astaghfirulllah.
Semua
yang tertulis di sini adalah murni dari apa yang baru kusadari detik ini.
Beberapa sudah kulakukan, namun beberapa di antaranya belum. Untuk itu, mari
berbenah. . . berbenah setiap hari, berbenah ketika sudah tersadar, itulah yang
penting. =)
Ketahuilah,
rasa sayang di dunia harus juga diiorientasikan untuk akhirat. Kau tau siapa
yang akan tertawa terbahak ketika kita jauh dari perilaku para penghuni syurga?
Dan kau tau siapa yang akan menyalahkan dirimu sendiri ketika kita menudingnya
sebagai akibat dari tumpukan dosa-dosa yang kita perbuat selama di dunia? Lalu
apakah kau juga tau siapa yang akan paling menyesal ketika menghadapi hari
hisab di padang mahsyar karena mengabaikan semua nasihat langit?
Ya
Allah, jadikan kami manusia-manusia yang senantiasa dapat melihat cahaya
langitMu, yang tersimpan dalam setap peristiwa yang terjadi. Baik peristiwa
menyenangkan atau pun peristiwa yang buruk, pada semua itu sesungguhnya
tersimpan pesan-pesan langit yang hanya akan bisa terkuak apabila kita mau
membersihkan hati kita dengan terus berikhtiar utnuk membuka hati pada
kebaikan.
Ya
Rabb, jadikan kami hamba – hamba yang senantiasa bertaubat, selalu teringat
untuk selalu mengucap istighfar karena tak terhitung banyaknya dosa yang
dilakukan setiap detiknya. Mulai dari prasangka di hati, khayalan di pikiran,
selintas perasaan benci pada sesama hambaMu, selintas keluhan atas nikmatMu,
selintas keraguan atas kuasaMu dan selintas selintas yang lainnya lagi yang
bila dikumpulkan mungkin dapat menjadi tumpukan dosa yang menjulang.
Ya
Rabb, Jadikanlah Al-Quran sebagai pelipur gundah gulana hati kami, musim semi
di hati kami. Cukupkan dunia ada di tangan kami, dan bukan pada hati kami
Makasih, Ayni.. ^^
BalasHapusAiniii makasih ^^
BalasHapus