Indias Nurul Aini

Foto saya
“Jangan Percaya Saya” Saya adalah seorang gadis kecil yang suka berbohong Kalau saya pinokio, maka hidung saya pastilah akan bertambah panjang tiap kali saya tersenyum dan tertawa sambil berkata,”hahaha saya baik-baik saja ^___^ “ dan kalau rahasia bisa diuangkan, pastilah saya sudah kaya raya

Senin, 03 Desember 2012

Ketika Olie Ngambek

Hidup itu indah.
Indah karena selalu bahagia.
Mmm, bisa diperjelas? Bisaaa.
Contohnya, hari ini.
Hari ini kurasakan indah ketika berangkat kuliah pukul 6.45 bersama Olie. Hembusan angin pagi yang menerpa wajah, itulah bahagia.

Melintasi jalanan depan rektorat yang lenggang sebagai jalan alternatif agar cepat sampai kampus, menyadari tidak ada deru motor di kanan kiri dan asap motor dari arah depan.. itu lah bahagia.


Dan sampai ke ruang kuliah lantai tiga lebih awal dari dosen, tak lupa disambut dengan tiupan AC  ketika membuka pintu kelas.. itu juga bahagia.
Mengayuh Olie lagi seusai kuliah, mengantar teman ke halte sepeda kampus, juga hal yang bahagia.
Bahagia itu mudah.
Bahkan saat akan menyeberang jalan, lalu tiba-tiba Olie macet tak mau ‘menoleh’ saat saya ingin membelokkannya itu juga bisa jadi hal indah.
Di pinggir jalan, saya mencermati apa yang terjadi padanya. Heiii lehermu kenapa, Olie? Salah posisi tidur kah semalam? Kok nggak mau noleh?? ^____^
Tengok kanan, tengok kiri...bingung harus apa.
Mau paksa menyeberang, tidak bisa. Olie sedang nggak bisa noleh. Walaupun dituntun,tetap saja jalannya akan terseok seok.
Mau diam di pinggir jalan juga tidak menyelesailkan masalah. Tengok pergelangan tangan, ga ada jam tangan..jadi cukup mengingat pukul berapa tadi ketika saya meninggalkan ruangan kelas di fakultas filsafat. Pukul 8.45.
Pukul 9.00 saya ada kelas Sistematika Mikrobia di Biologi. Hanya tinggal menyeberang sudah sampai, harusnya. Tapi Olie nanti gimana.
Hmmm... baiklah. Olie adalah sahabatku. Jadi saya tidak akan memaksanya untuk tetap pergi jika dia sedang tidak mampu. Tidak jauh dari situ, ada abang becak. Saya minta dia untuk membawa kami ke tempat servis sepeda yang tidak jauh dari situ.  Mengantar Olie ‘berobat’, walau harus memanggil jasa abang becak, itu suatu hal yang indah. Hanya bisa melirik Olie sambil tertawa,”Olie...kamu ada ada saja dehhh” ^___^
Harga becak 20ribu. Tak apalah.. ini ulahnya Olie. Sekali-kali untuk Olie, tidak apa apa. Mungkin Olie lagi pingin ngambek. Yaaa gak papa deh.yang punya juga sering ngambek kok soalnya. XD
Sampai di tempat servis sepeda, saya disambut Pak Tukang Servis
“ Kenapa mbak..sepedanya?”
“Gabisa noleh, Pak ..dia. Tiba-tiba gabisa diajak mbelok”
“Ohhh emangnya berapa lama gak dipakai mbak?”
Saya Cuma nyengir.
Saya lalu melihat jam di handphone. Pukul 9.15. Otak saya berpikir cepat. Kalau tidak salah, ada toleransi waktu keterlambatan deh. Sepertinya kalau belum setengah jam terlambat, masih boleh masuk. Masih ada sekitar 10 menit lagi sebelum genap 30 menit terlambat. Entah kenapa tiba-tiba saya tertantang untuk bisa sampai kelas sebelum 15 menit kemudian. Hummmmpp! Okai! Saya lalu tersenyum senyum sendiri, hmm nampaknya hari ini bakalan seru ^___^
Saya memfokuskan penglihatan ke seberang jalan di ujung sana. Melihat apakah ada angkutan umum yang terlihat. Dan..yak! I think this a perfect  time to me to prove my self that i can do it. Saya bisa duduk di bangku kelas dengan selamat! :D Kau tau? Saya bahagia lhooooo. .  .
“Pak! Saya tinggal dulu ya sepeda saya. Nitip. Pokoknya servis apapun yang perlu diganti,diganti aja”
“Wokeh,, mbak..”,jawabnya. Saya pun langsung menyeberang jalan, sebelum bis yang tadi saya lihat dari kejauhan tadi belum berlalu.
“Stoppppp Pak, stoppp”, kata saya, lalu segera naik ketika angkot tepat berhenti di depan saya.
Dan yu now wat...i’m happy to sit here. Bersama orang-orang lain. Tidak terlalu penuh sih, jadi saya nyaman-nyaman saja. Sudah lama juga nggak duduk bersama-sama begini di dalam angkutan umum.
Sampai di perempatan, judulnya adalah: lampu merah. Angkutan yang sya naiki berhenti. Fuhh..ini akan semakin mempersingkat waktu yang kumiliki. Saya estimasi, lebih baik saya turun di sini saja. Dari pada bengong menggantungkan nasib pada lampu merah, lebh baik saya memperjuangkan nasib saya untuk sampai ke kelas dengan hal yang lebih pasti : pake kaki. Yak! saya memutuskan,dari sini saya akan berlari menuju kampus. Dekat lagi kok. Lagipula, sudah lama saya tidak berlarian menuju kampus. Kayaknya bakal seru. Turun di perempatan, trus lari-lari ke kampus..di tengah lalu lalang kendaraan., menurut saya itu keren. Apalagi kalo ada yang nge shoot trus dijadiin segmen film kayaknya bagus lhooo.  hahaha  ^____^
“Pak, saya turun sini aja”,kata saya sambil menyodorkan tiga keping uang lima ratusan ke arah pak sopir.
Lalu saya segera turun dan menyeberang jalan , berjalan cepat menuju kampus. Yeahhh...^___^
Dan ketika saya sampai di lorong kelas, saya berpapasan dengan teman sekelas yang kebetulan sedang keluar izin dari kelas.
“Eh, bapaknya duduk di depan ato di belakang?”,tanya saya padanya. Hari ini jadual presentasi mahasiswa. Kalau sedang presentasi begitu, biasanya pak dosennya duduk di bangku mahasiswa. Kadang di bangku depan, kadang di bangku belakang. Nah, berhubung saya akan masuk dari pintu belakang, tentunya..akan sangat beruntung bila bapaknya duduk di bangku depan dan bukannya di belakang.
“di depan kok..”,jawabnya
Yoshhhh! i’m glad to hear that ^__^
Dan alhamdulillah, saya bisa masuk ruang kelas dan langsung duduk di bangku terdekat.
Yang pertama saya lakukan adalah, saya mengatur nafas dan fokus ke depan..memperhatikan yang sedang presentasi. Setelah itu, saya melihat ke arah jam dinding. Pukul 9.25. Kemudian, saya menoleh, say hello pada teman yang duduk di samping saya sambil nyengir (sebenernya ga ada siapa-siapa sih, karena saya duduk sendiri di deretan kursi paling belakang.hahaha). Kan saya sedang ingin mengekspresikan rasa bahagia saya, gitu lohhhhh ^___^
Well...saya sempat tidur di kelas, beberapa menit. Karena kelompok pertama yang presentasi lumayan bikin ngantuk. Di tidur singkat saya itu, saya tiba-tiba teringat sms Mbak Dyah tadi pagi, “Aku mau tke tempatmu, ni..kamarmu gak dikunci kan?”, lalu saya balas,”Iya mbak, gak dikunci. Welcome to my mess room, mbaaaak ^___^”. Nah, di mimpi saat itu, tiba-tiba saya melihat kamar saya sudah rapih. Sebenarnya saya berusaha untuk tidak tidur. Namun tidak ada sesuatu yang bisa membuat segar. Lalu beberapa menit kemudian, saya akhirnya bisa seger lagi, terbangun  dan jadi segar karena suara gemuruh tepuk tangan tanda berakhirnya presentasi kelompok pertama. Hahahaha, padahal tepuk tangan itu jelas bukan untuk saya, tapi kenapa saya yang jadi segar yaaa XD
Lanjut ke presentasi kelompok berikutnya dan saya tidak ngantuk lagi lhoo..Cuma pingin ke mushola lalu tidur. -__- Tapi saya paksakan untuk tidak beranjak, membuka mata baik-baik dan pasang telinga mendengarkan kuliah yang masih harus terus berlangsung. Yu now...seringkali yang perlu kita lawan adalah diri sendiri. ^___^
Dan saya berhasil!!! Kuliah 3 jam ini saya berhasil melalui dengan baik. Rasanya pingin manggil Mr. Pop mie buat ngasih award. Hhehe
Lalu saya segera capcus keluar, menghadang angkutan untuk menjenguk Olie.
Dan suatu kebahagiaan tersendiri ketika melihat Olie sehat lagi ^___^
Sesampainya di rumah,..tentunya kali ini sudah bersama Olie lagi..dengan Olie yang sudah diganti ini itu dan habis 70 ribu +____+ Tapi tetap senang kok. Senang akhirnya saya bisa merawatnya kembali. Hilang sudah rasa bersalah saya karena menelantarkannya sekian bulan . hehe ^_____^ Ketika membuka pintu kamar, saya excited sekaliiiiiiiiiii kamar saya rapih bangettttttt. Dan di sana ada mbak dyah sedang menonton tv di hape nya.
“Waaaaa mbak dyaaaaahhhhh terimakasiiiiihhh. Tadi aku di kelas sempet tidur trus mimpi kamar ku rapihhh. Dan ternyata beneran kejadian!”
Simply happiness, kan? Apapun yang terjadi. Bahagia itu, pilihan. Bahkan ,Ketika Olie Ngambek. ^__^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar