Indias Nurul Aini

Foto saya
“Jangan Percaya Saya” Saya adalah seorang gadis kecil yang suka berbohong Kalau saya pinokio, maka hidung saya pastilah akan bertambah panjang tiap kali saya tersenyum dan tertawa sambil berkata,”hahaha saya baik-baik saja ^___^ “ dan kalau rahasia bisa diuangkan, pastilah saya sudah kaya raya

Selasa, 10 Desember 2013

Ini ceritaku, apa ceritamu? ^^



Rezeki yang Allah datangkan untuk kita ada banyak sekali. Yang mana yang didatangkan terlebih dahulu, tidak ada satu pun manusia yang tahu. Sebagaimanapun rapi manusia merencanakan, semua akan berujung pada ketentuan Allah. 

Bagi saya dan hampir semua teman-teman wanita yang masih studi, tentunya  mempunyai rencana-rencana untuk kapan menikah. Rata-rata, jawabannya sama,”lulus dulu”, bahkan tidak sedikit ada yang menambahkan,”kerja dulu”. 

Ya, tidak salah sih.. lulus-kerja-menikah-punya anak memang jadi top survei (kalo ini ibarat kuis famili 100) tentang kronologi kehidupan yang ideal dan logis. Tapi ada juga yang urutannya kerja-lulus-nikah, karena dia semasa kuliahnya juga disambi kerja,dan malah asyik dengan dunia kerjanya, sehingga dia kerja dulu baru lulus (kenyataan kok, tmn saya ada yg bgini). Ada juga yang nikah dulu, baru kemudian kuliah, lalu lulus dan dapat kerja. Ah, bagi saya, bagaimanapun urutannya, sama saja. .itu cuma alur kehidupan. yang mana yang dijalani lebih dulu,nggak masalah. Fleksibel saja,  sebab semua orang punya cerita dan mengapa dia - begini mengapa dia begitu .. Suatu hal yang ideal, kembali kepada masing-masing yang menjalani.

Bagi saya, menikah itu urusan yang riskan tetapi juga jangan dijadikan suatu hal yang ditakuti. Kenapa riskan? Pertama, kita tidak pernah tau kapan Allah menganugerahkan cinta di hati Adam kepada Hawa. Kalau iya sudah mantap, dan siap, apa lagi yang ditunggu? Bukan terburu-buru, tapi hanya menyegerakan semuanya menjadi barokah, di mana semua yang kita lakukan atas nama cinta terhadapnya terhitung pahala. Perlu digarisbawahi ‘sudah mantap dan siap’ dan itu kembali pada hati masing-masing lho.  Kedua, keberhasilan dari pernikahan adalah everlasting. Forever. Sampai maut memisahkan, satu untuk selamanya, sifatnya dunia-akhirat, tidak main-main lho.  Sedangkan skripsi, adalah satu hal kecil dari tuntutan duniawi. Menjadi satu langkah kecil untuk kita lewati dengan cara yang baik. Insya Allah selesai kalau dikerjakan dengan rutin, tekun dan kontinyu. Namun walaupun begitu, ‘bertemu dengan toga’ juga nggak ada yang sepakat bahwa itu hal yang mudah. Sebab itu juga hal yang membutuhkan perjuangan yang menguras mental, fisik dan batin. Hhehe. 

Saya memutuskan untuk menikah terlebih dahulu sebab saya ingin menyegerakan kebarokahan untuk diri saya, dan juga untuk orang lain. Ini lebih ke merupakan bentuk rasa syukur saya sih,pada akhirnya telah dipertemukan dengan seseorang yang juga udah nyangkut di hati semenjak saya semester tiga (bocoran nih yee XD). Kebetulan dia nya juga datangnya kepada saya, bukan yang lain. Dengan hati yang sebenarnya juga ketar-ketir sebab saya tidak bisa memastikan diakah jodoh saya walaupun mungkin boleh jadi saya menyukainya. . >_<

Sebut saja dia Si Kakak. Dia satu almamater denganku, Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada. Kami terpaut beda 3 generasi (beda angkatan), di saat saya masih angkatan muda, dia sudah angkatan tua Xb
Jadi, otomatis, ketika dia sudah bekerja, saya masih kuliah. Saat itu, suka hanyalah sekedar suka. Biar saja, suka kan manusiawi. Saya saat itu juga belum terpikir akan menikah dalam waktu begini (maksudnya, msh kecil, msh kuliah gitu loh. Nikah? emm rasanya itu nanti2 deh.. ga akan ada yang 'dateng' dlm wkt dekat ini deh kayaknya. Dan seandainya ada, saya kayaknya bakal langsung nolak. secara,.masi kuliah gituu loo). Dan itu lah, sedikit bocoran yaa..jangan pernah berkata seperti ini, nanti kualat kayak saya (lhoo? XD). Iya, sebab itu sama saja mengingkari kuasa Allah. Allah bisa saja datangkan jodoh tiba-tiba jika Dia menghendaki. Seperti itulah, sepertinya saya mendapat  sedikit 'teguran' dari perkataan saya yang padahal cuma 'mbatin' itu. 

Di saat Si Kakak sedang bekerja di luar jawa, di pertengahan dan diakhir tahun 2012, ada dua orang lain yang berniat datang pada saya. Saat itu, apa lah daya. .keduanya orang yang shalih. Rasanya kayak kesamber petir, bahwa apa yang saya pikir tidak mungkin terjadi, kok yaa malah kejadian. >_< Menolak pun tidak semudah yang dibayangkan. Akhirnya saya banyak merenung dan 'curhat' ke Allah, saya harus apa. Akhirnya, sebagai bentuk 'penerimaan' dari 'teguran' itu, saya hadapi saja. Saya saat itu sadar, betapa saya sudah meragukan kuasa Allah. Segalanya bisa terjadi. Ya, segalanya bisa terjadi. Akhirnya, saya memutuskan untuk berjalan atas 'titah' Nya, kali ini dengan segunung kepercayaan bahwa Allah punya penyelesaian yang indah dibalik semuanya. Yang saya perlu lakukan adalah menyikapi nya dengan baik. Kali ini, saya benar-benar menyerah, mungkin udah lambai2 ke kamera atau lambai2 bendera putih ke Allah. Lambai-lambai ke kamera dan bendera nya diganti sama banyak solat istikhoroh dan berdoa di setiap shalat dan malam hari. Kali ini, sebagai tanda kepasrahan saya, saya lebih suka Allah yang menentukan takdir saya walau saya mungkin sudah memiliki kecenderungan di hati terhadap seseorang. Saya hanya berazzam, akan melewatinya dengan apa yang sudah ditentukan olehNya. Jika ada yang berniat baik pada saya, seandainya saya harus menolaknya,saya akan menolak dengan alasan yang baik (bukan karena subjektivitas krn saya sudah ada kecenderungan pada orang lain). Jikapun saya dipertemukan dengan dia, orang yang saya sukai pada akhirnya (Si Kakak), saya menginginkan cara yang ahsan (baik). Saya hanya mencoba mengaplikasikan bahwa YA, RENCANA ALLAH AKAN SELALU LEBIH INDAH. Dan juga sebagai salah satu bentuk 'penebusan dosa' saya yang sudah pernah meragukan Allah secara tidak langsung itu. Kali ini, saya harus yakin bahwa jika memang takdir saya adalah Si Kakak, maka siapapun orang yang saya temui, semuanya itu..akan tetap berakhir pada Si Kakak. Allah punya cerita, Allah punya cara, selalu punya cara..untuk menjadikan sesuatu yang tak mungkin menjadi mungkin, sesuatu yang dulu pernah saya ragukan (walaupun tidak sengaja) melalui batin. 

Singkat cerita, saya tidak jadi berproses dengan keduanya. Yang pertama, karena Allah menimbulkan keraguan di hatinya tentang kesiapan dirinya terhadap saya, secara tiba-tiba. Wallahua’alam, Allah yang Maha Membolak-balik hati. Sedangkan yang kedua, dia kakak tingkatku di sekolah dulu. Rupanya, dia masih mengumpulkan keberanian untuk mengatakan langsung pada saya. Selama ini dia hanya berani bertanya tentangku lewat teman2ku. Apa boleh buat, bagiku, tidak ada yang perlu direspon. Lagipula, aku juga tidak mengenalnya sama sekali. Hanya tau-tau dia nongol di facebook dan mengenalkan dirinya sebagai alumni sekolah. Seandainya saya berproses dengannya, saya tidak tau apa-apa tentangnya, orangnya yang seperti apa juga saya tidak tau. And....surprise...tidak ada yang pernah menduga, bahwa kepulangan si Kakak yang pertama kali ke jawa, di cuti pertamanya..ia benar-benar datang ke rumahku. My home sweet home yang kini jadi tambah sweet karenanya. . hihi ^^

Beberapa minggu setelah Si Kakak melamar saya, kakak kelasku (orang kedua, yang kuceritakan tadi) akhirnya berani mengutarakan maksudnya pada saya. Dan saat itu saya sudah punya jawaban pasti untuknya, bahwa seseorang yang lain telah terlebih dulu menkhitbah saya. Sesuai syariat, tidak boleh ada khitbah di atas khitbah. Ah, tuh kan..saya kemudian membatin, dengan siapa pun saya menikah, sudah kemungkinan besar akan terjadi di tahun 2014 ini. Tapi saya sangat amat bersyukur, bahwa yang datang adalah orang yang saya kenal baik dan memang ada rasa suka terhadapnya. Berharap yang kemarin itu adalah khitbahku yang pertama dan terakhir. Jangan ada lagi. Dan sampai detik ini, saya merasa mendapatkan kemudahan-kemudahan dari Allah dalam menjalani segala sesuatunya yang berkaitan dengan menjelang hari bahagia kami di tahun depan Insya Allah. Saya hanya berharap, semoga kemudahan-kemudahan yang diberikanNya ini merupakan suatu tanda bahwa keridhoan Allah memang ada disini. Aamiin ya Rabbal 'alamiin..

Maka kujawab begini untuk setiap pertanyaan tentang keputusan menikah sebelum wisuda, “Doakan lancar aja deh ya,.^^ Mau gimana lagi, pikirku..bertemu dg jodoh itu lebih sulit daripada mendapatkan gelar  S1. Hehe. Jadi, kalo jodoh udah datang, ya diterima aja. Ternyata dipertemukan dg jodohnya sebelum dipertemukan dg toga nih (ewww ^^). Smoga dia adalah jodohku, yang pertama dan terakhir :3”

Semua orang punya cerita.
Ini ceritaku, apa ceritamu? ^^

Kamis, 05 Desember 2013

Semacam cerita apa ya




           Pada tahun 2008 di Bandung, ada sebuah kisah nyata yang amat mengharukan. Ini tentang kisah cinta jarak jauh yang dialami oleh sepasang kekasih yang bernama Samara dan Ari.
          Samara adalah seorang mahasiswi dari sebuah universitas terkenal di Bandung yang menjalin cinta jarak jauh dengan seorang pemuda baik yang terpaksa harus meninggalkan Samara ke Papua karena ada kontrak kerja dengan salah satu perusahaan di Papua, tapi itu tidak akan lama karena kontraknya hanya 6 bulan apalagi sekarang kan telekomunikasi sudah lancar apalagi para provider telepon seluler sudah bersaing menawarkan nelpon murah. Ari sangat mencintai Samara dan begitupun sebaliknya samara pun sangat mencintai Ari, jadi Sebelum berangkat Ari berjanji pada Samara kalau ia kembali nanti ia akan melamarnya secara resmi kepada orangtua Samara, mendengar itu Samara sangat bahagia.
          Samara ini mempunyai julukan dari teman-temannya yaitu miss ringring itu karena kapanpun dan dimanapun Samara berada dia tidak pernah lepas dari Handponenya, ya sms lah, ya nelpon lah. Selain memang karena sang pujaan hati yang berada jauh Samara memang dasarnya sangat hobi menelpon sampai-sampai teman-temannya tidak pernah ada yang absen ditelpon setiap hari… huh.. mentang-mentang lagi murah dasar miss ringring. Saking hobinya menelpon, dengan nada bercanda Samara pernah berkata pada teman-teman dan juga orangtuanya kalau ia meninggal nanti ia mau dikuburkan bersama HP beserta simcard dan sekalian chargernya.
          Kisah tragis itupun dimulai ketika hari kamis sore menjelang maghrib ketika satu minggu lagi Ari sang pujaan hati akan kembali dari Papua, ketika itu Samara baru saja pulang kuliah dan seperti biasa Hpnya berada ditelinganya, tapi karena itulah ketika ia ingin menyeberang ia tidak memperhatikan sebuah truk yang melaju kencang dan akhirnya ia pun ditabrak dengan tragis dan sudah bisa ditebak Samara gadis ceria itu tewas dengan cara yang tragis dengan Hpnya yang masih berada dalam genggamannya. Semua teman-teman terutama orangtuanya sangat terpukul dengan kematian Samara yang tragis dan mendadak. Semua orang yang datang melayat tidak bisa tidak menetskan air mata, apalagi ketika mengetahui kalau seminggu lagi kekasihnya nya akan datang dan yang lebih mengharukan lagi sebenarnya Ari kekasih Samara belum mengethui kabar kematian kekasihnya itu karena tidak ada yang tega menyampaikan berita duka ini pada Ari.
          Keanehan mulai terjadi ketika jenazah Samara akan diangkat menuju pemakaman, jenazahnya tidak bisa terangkat sedikitpun bahkan dengan  banyak orang. Akhirnya orang pintar didatangkan dan orang pintar itu memulai aksinya tidak lama kemudian ia berkata pada orangtua Samara apakah ada pesan dari Samara sebelum meninggal? Orangtua dan teman-teman samara saling memandang sebelum akhirnya ibu samara mengatakan tentang keinginan Samara sebelum yang meminta dikuburkan bersama Hpnya. Hp dan simcard beserta charger milik Samara diambil dan dimasukkan dalam kain kafan Samara, hasilnya sungguh membuat semua orang yang hadir tercengang karena setelah itu jenazah Samara dengan mudahnya dapat diangkat dan selanjutnya dimakamkan.
          Kisah mengharukan kembali terjadi ketika keluarga dan teman-teman Samara memperingati tujuh hari meninggalnya Samara, itu karena saat itu tiba-tiba di pintu rumah orangtua Samara muncul Ari, senua mata tertuju pada Ari dan Ari pun bertanya-tanya  dalam hati sebelum akhirnya ia memberanikan diri untuk bertanya; ”ada apa?” Semua orang terdiam tidak ada yang menjawab, walaupun akhirnya Ari menyadari sendiri keadaan kalau ini adalah semacam tahlilan dan itu artinya ada yang meninggal, tapi kelihatannya semua anggota keluarga Samara ada disini, kecuali Samara sendiri!!! Ya kecuali Samara, Ari akhirnya menyadari ketidakhadiran Samara, ia pun bertanya dimana Samara? Sekali lagi ia bertanya; “om, tante, Samara dimana?” Beberapa saat semua orang masih diam, kemudian dengan suara bergetar ayah samara berkata; “nak Ari sabar ya Samara sudah meninggalkan kita semua, samara sudah dipanggil oleh Tuhan”. “om jangan bercanda Samara tidak mungkin meninggal” jawab Ari. “ini kenyataan nak, kamu harus terimah, seminggu yang lalu Samara mengalami kecelakaan”. Ayah samara mencoba menjelaskan. Tapi Ari masih tidak percaya “tidak mungkin Samara meninggal karena sampai hari ini saya masih berhubungan melalui telepon dan tadi pagi saya masih sms-an ini buktinya” kata Ari sambil memperlihatkan sms dari Samara. “Atau ada orang lain yang menggunakan nomor Samara?” tambah Ari. Tapi tentu saja semua orang sudah tahu kecuali Ari itu tidak mungkin karena Hp dan Simcard milik Samara sudah dikubur bersama Samara. Mendengar itu Ari makin merasa aneh dan tentu saja yang lain juga merasakan hal yang sama. Setelah itu Ari meminta untuk diantar ke makam Samara dan semua orang yang ada dirumah Samara pun ikut serta menuju makam Samara
          Setelah sampai di makam Samara salah seorang teman Samara berkata kepada Ari agar mencoba menghubungi nomor Samara, tapi belum sempat menelepon Samara Hp Ari berbunyi dan betapa terkejutnya Ari dan juga orang lain yang diperlihatkan bahwa yang menelepon adalah Samara. Ayah Samara megatakan kepada Ari untuk menerimanya dan juga mengaktifkan loudspeakernya. “halo sayang lagi ngapain?” suara ditelepon itu sangat jelas dan semua orang dekat Samara sangat mengenal kalau tidak salah lagi itu adalah suara Samara, seketika itu Ari langsung mematikan Hpnya dan orangtua Samara kembali memanggil orang pintar, setelah kembali melakukan aksinya dengan berbagai macam aksi dan dan mantra, tapi ternyata orang pintar itu tidak bisa langsung memecahkan kasus ini, ia meminta waktu “besok malam jam 8 tunggulah saya di rumah anda saya akan datang bersama teman saya dan akan memberikan jawaban atas peristiwa aneh ini”.
          Malam yang ditunggu itu pun tiba sang orang pintar datang bersama temannya seorang paranormal telekomunikasi dan dialah yang akan menjelaskan permasalahan ini dan jawaban yang ditunggu-tunggu itu pun keluar dari mulut sang paranormal telekomunikasi…. ,"XL memang mempunyai signal terkuat , dimanapun anda berada, kemanapun anda pergi jaringannya selalu ada"
Heiiii yuuuuuuuuuuuu! yg bkin tulisan ini! saya uda baca serius2 lhoooooo. akhirnya kok ya koplak sekaliii XD XD
Jadi, ini semacam cerita apa yaaa? cerita hantu kah? cerita komedi kah? cerita mistis kah? cerita roman kah? atau cerita tragis? ato malah cerita jebakian betmen? apapun dehhhhh
hahaaaa, thx for make me laugh XD 
-tulisan ini sy dpt dari http://ichank19.blogspot.com/p/kisah.html-