Indias Nurul Aini

Foto saya
“Jangan Percaya Saya” Saya adalah seorang gadis kecil yang suka berbohong Kalau saya pinokio, maka hidung saya pastilah akan bertambah panjang tiap kali saya tersenyum dan tertawa sambil berkata,”hahaha saya baik-baik saja ^___^ “ dan kalau rahasia bisa diuangkan, pastilah saya sudah kaya raya

Senin, 31 Desember 2012

Puteri Peri, Ksatria dan Penyihir Angi Pelangi

Sebuah dongeng spektakuler yang pernah ada di tahun 2013!
Sebuah dongeng yang kuharap sama seperti dongeng-dongeng lainnya,; "Happily Ever After"
=)


Kisah ini bermula ketika Puteri Peri kita bertemu dengan Sang Naga Merah yang suka bermain. Naga Merah mengajak Puteri Peri kita bermain terlalu jauh!



SANG PUTERI PERI TERSESAT! !

Dan ia harus menemukan jalan pulangnya seorang diri.

Lihatlah, Puteri Peri kita pergi meninggalkan Sang Naga dengan sedih karena Sang Naga Merah tidak bersedia mengantarnya pulang kembali. Sang Naga Merah rupanya telah berubah menjadi seekor Naga yang jahat!



Putri Peri lalu memulai perjalanannya kembali mencari istananya.



Terbang dengan dua sayap kecilnya, mengikuti arah datangnya pelangi.

Pstttttt........
Diam-diam, Penyihir Angi Pelangi lah yang membuat jejak pelangi bagi Sang Puteri Peri kita dengan sapu terbangnya.
WUZZZZZZZ......
WUZZZ...!!!
WUZZZZZZZZ!!!!!
Penyihir Angi Pelangi dengan riang gembira, lincah menari menyibak langit

  
Jejak Pelangi itu sekaligus menuntun para Ksatria yang juga sedang mencari Puteri Peri mereka yang hilang.

Mampukah jejak pelangi Penyihir Angi Pelangi mempertemukan Puteri Peri kita dan Ksatria pada akhirnya?

Ada banyak ksatria yang sedang mencoba menemukan Sang Puteri Peri untuk membantunya pulang ke istana

KSATRIA YANG MANAKAH?
Entahlah, itu bukan urusan Puteri Peri kita

Puteri peri hanya perlu kembali  menemukan istananya.
Ya! Itulah yang harus dilakukannya!


Sementara Puteri Peri kita harus menjalani perjalanannya seorang diri, Lihatlah! Di belahan dunia yang lain, para ksatria harus menempuh  perjalanan  yang juga sama jauhnya..


Melewati sungai dan menyeberangi lautan....

Menembus hutan belantara,


Juga batuan yang terjal dan sukar....



Bagaimana kisah selanjutnya?
Seiring dengan perjalanan Puteri Peri kita yang dimulai di awal tahun ini, kita akan mengetahuinya.
Kita akan melihat Puteri Peri kita yang diharuskan mengabdi pada rakyat (KKN), harus menceritakan pula perjalanannya sehingga ia bisa berterima kasih pada rakyat yang membantunya menunjukkan jalan selama ini dalam bentuk buku agar rakyatnya mengetahui kisah puteri peri mereka. Dan mungkin saja jika buku itu sampai ke Naga Merah Jahat, ia itu akan kembali berubah menjadi baik, teman bermain yang menyenangkan bagi semua orang. Selain itu, Puteri Peri kita juga harus menyelesaikan tugas kerajaan! Apa itu?? YA! ! Membuat skripsi!! agar ia bisa menjadi Puteri yang sebenarnya.
 Ah...it's a long ... long....and hard journey, right? :3

So?
Welcome to The Journey to Find My Kingdom... (and also my knight, maybe..)
:D

Beri semangat untuk Sang Puteri!
Berjuanglah! Ganbatte Puteri!!!

Senin, 17 Desember 2012

#Wishing

Ya Rabb, hidup ini indah =)





Sempatkan kami untuk menyempurnakannya, dengan separuh agama. Agar sempurna sudah siklus kehidupan ini.


Sabtu, 15 Desember 2012

2014? 2015?


Akhlaq mempunyai peran yang amat agung dalam kehidupan rumahtangga, seorang istri akan mengadukan kurangnya perhatian suami kepadanya, -yaitu suami yang dingin perasaannya- dingin dimana wanita itu butuh
perhatian dan kasih sayang.

... Begitu pula, istri anda mengharapkan kebersihan anda, karena istri anda begitu senang sekali bila suaminya rapi lagi elok pakainnya, istri akan berusaha semaksimal mungkin -dari sisi ini- untuk memperhatikan pakaian suaminya, agar dia menunjukan bahwa suami begitu sangat berarti kedudukannya disisi istrinya.

Saudaraku…
Hendaklah suami shalih mengetahui bahwa istri anda, sungguh telah diikat dengan ikatan cinta dan pernikahan, istri anda telah meninggalkan keluarganya dan istri anda telah mengikuti anda…

Hendaklah anda menjaga istri anda dan hendaklah anda berakhlaq mulia dalam menyikapi istri anda sekemampuan anda…

Hendaklah anda bersikap lembut, bermu'amalah kepada istri dengan etika yang baik…
Dengan semua itu, anda akan membahagiakan istri anda, keluarga, masyarakat dan ummat.

Seorang Istri mempunyai harapan sebagaiman seorang suami punya harapan dari istrinya…

Adapun harapan yang diidam-idamkan istri dari suaminya diantaranya adalah:

1. Suami shalih yang Bertaqwa & berakhlak mulia.

Yaitu seorang suami yang muamalahnya bersama seorang wanita sesuai dengan petunjuk Al-Qur'an dan perilaku Rasulallah shallallahu 'alaihi wa sallam, suami yang memperaktekan dalam bermu'amalah bersama istrinya apa yang terdapat dalam Islam, menjaga kemulian wanita dan hak-hak wanita, serta suami yang berpesan dengan kelembutan kepadanya…

Seorang Ibunda yang shalihah mengulang-ulang nasehat seperti ini kepada putri-putrinya yang ingin menikah:
تزوجي بالذي يخاف من الله، فمن يخاف الله لا تخافي منه"
"Nikahlah engkau dengan laki-laki yang takut kepada Allah, barang siapa yang takut kepada Allah janganlah kamu takut darinya"

Siapakah laki-laki yang bertaqwa (takut kepada Allah) ini? Yaitu laki-laki shalih yang konsisten dengan agama dan memiliki akhlak mulia…
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
"إذا جاءكم من ترضون دينه وخلقه فزوجوه"
"Apabila datang kepada kalian orang yang kalian ridhai agama dan akhlaqnya, maka hendaklah kalian menikahkan (putrimu) dengannya".
(Dishahihkan oleh Syekh Al-Albani dalam" Shahih Ibnu Majah" 1967).

2. Suami shalih yang dermawan.

Laki-laki dermawan itu sebuah tuntutan, orang-orang Arab mengatakan:
"الكرم يغطي مئة عيب وعيب"
"Kedermawanan akan menutupi ratusan aib ".

Kata-kata kedermawanan yang didengar oleh wanita dari laki-laki yang melamar, akan memberikan pengaruh kuat untuk menyetujui yang laki-laki yang meminangnya, dan sifat kedermawanan bukan hanya dengan harta, yang dermawan itu adalah dermawan dengan perasaannya, akhlaqnya...
Dermawan itu diantara salah satu sifat yang sangat erat kaitannya dengan Ar-Rujuulah (kejantanan laki-laki).

3. Suami shalih yang mengetahui kebutuhan & perasaan isterinya.

Seorang wanita akan merasa sempit dengan seorang laki-laki pendiam, banyak sekali wanita yang kehilangan seorang suami yang mengungkapkan perasaannya, menampakan kekagumannya dengan istrinya, memperdengarkan kata-kata pujian & rayuan yang meliputi kehidupan dirumah tangganya dengan penuh cinta dan kebersamaan.
Sesungguhnya yang dirindukan wanita adalah suami yang mengungkapkan kecintaannya dan perhatian kepadanya, menampakan kekagumannya dengan apa yang dilakukanya… dan merayunya…
Berapa banyak wanita yang berlama-lama untuk berdandan dan berhias bagi suaminya didepan cermin, namun sayang sekali… dia tidak mendapatkan dari suaminya ucapan sanjungan dan kekaguman kepadanya…

4. Suami shalih yang menghormati istrinya.

Istri menginginkan suami yang menghormatinya, menghormati didepan keluarga suami dan keluarganya, menghormati didepan anak-anak mereka, menghormati pendapatnya, pemikirannya, tidak mengejek antusias wanita dan kesemangatannya, bermua'amalah bersamanya sebagai manusia yang punya pikiran dan pandangan bukan jasad saja, ngobrol dan berbincang-bincang dan bermusyawarah dengan istrinya dalam rangka meneladani penghulu manusia Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam yang bermusyawarah dengan istri-istrinya dan mengambil pendapat mereka.

5. Suami Shalih yang menundukan pandangannya.

Sesungguhnya banyak wanita -yang kemuliaan dan kehormatannya terluka- karena suaminya melihat wanita lain atau menampakan kekagumannya kepada wanita lain, walaupun ia tidak menyadarinya dengan hal itu.
Seorang wanita akan kagum dengan seorang laki-laki yang tidak peduli dengan wanita selainnya walaupun bagaimana kedaan fitnah mereka, wanita itu merasakan bahwa suaminya punya kepribadian yang kuat, bahwa suaminya lebih besar untuk tidak terfitnah dengan wanita lain..

6. Suami shalih yang merasa cukup dia sajalah istrinya didunia ini.

Merupakan suatu kepastian bahwa wanita lebih mengutamakan seorang laki-laki yang tidak berfikir –walaupun hanya sekedar berfikir saja- untuk ada ikatan dengan wanita lain, seorang istri menginginkan suami yang merasa cukup dengan istrinya saja, dan dialah yang terbaik diantara semua wanita didunia ini… suami yang mustahil –suatu hari nanti- melangkah untuk menikah dengan wanita lain bagaimanapun sebabnya… seorang istri menginginkan bahwa dialah wanita yang pertama dan terakhir dalam kehidupan suaminya.

7. Suami shalih yang bertanggung jawab.

Seorang wanita menikah dengan harapan akan melemparkan segala beban-bebannya kepada suami yang bisa dipercaya, seorang wanita meletakan kepalanya diatas pundaknya dengan tenang… bahwa dialah suami yang akan mengendalikan bahtera rumahtangga yang sedang ditungganginya… yaitu suami yang tidak akan menyia-nyiakannya dan akan berhenti melawan berbagai macam ombak yang menerjang keluarganya… suami yang akan selalu mencari yang lebih utama untuk hari esok.

8. Suami shalih yang punya semangat tinggi.

Dia selalu mencari cara untuk memperbaiki kondisi ekonominya atau memperbaiki thalabul 'ilminya -dengan tidak melupakan kesemangatan istrinya-, maka tidak hanya satu saja yang unggul dan meninggalkan istrinya jauh darinya, bahkan suami yang membawanya bersamanya untuk sama-sama mencapai cita-citanya… untuk maju ke depan bersama ke arah yang lebih utama, satu tujuan yang diinginkan bersama untuk bisa sampai kepada tujuan.

9. Suami shalih yang lembut.

Sebagian wanita membawa beban yang berat dari suami-suami mereka yang mudah emosi, oleh karena itu laki-laki yang lembut yang memahami wanita dan mengayominya, mencari tempat-tempat yang menenangkan perasaan didalam lubuk hati wanita, bermu'amalah dengan penuh kesabaran dalam segala problem yang dihadapinya, mengambil sikap tenang…
Perilaku suami yang lembut lebih disenangi oleh wanita dari pada seorang laki-laki yang gampang emosi –yang mana sikap emosi ini akan menambah musibah...
Berapa banyak beberapa rumahtangga menjadi hancur berantakan dengan sebab laki-laki yang gampang emosi?

10. Suami shalih yang elok & rapi.

Biasanya wanita itu diminta agar bersolek untuk suaminya, menampakan didepan suami dengan perhiasan yang paling indah, kadang hilang dibenak suami bahwa wanitapun sama, dia mempunyai naluri yang diciptakan untuk menyenangi hal demikian pula… dia mengharapakan laki-laki memperhatikan keindahan dirinya.

قال ابن عباس رضي الله عنه: "إني لأتزين لزوجتي كما أحب أن أتزين لي"
Ibnu 'Abbas -semoga Allah meridhainya- berkata: "Sesungguhnya aku betul-betul akan berhias bagi istriku sebagaimana aku mennyukai istriku berhias untukku".

11. Suami shalih yang membantu istrinya

Bukti Ar-Rujuulah (kejantanan) yang sebenarnya adalah laki-laki yang mengulurkan tanganya untuk membantu istrinya dalam rangka meneladani Nabi Muhammad shallallahu 'alahi wasallam.

فعن الأسود قال: سألت عائشة ماكان النبي صلى الله عليه وسلم يصنع في بيته؟ قالت: كان يكون في مهنة أهله، فإذا حضرت الصلاة يتوضأ ويخرج إلى الصلاة.
"Dari Aswad berkata: Aku bertanya kepada 'Aisyah apa yang dilakukan nabi shallallahu 'alaihi wasallam dirumahnya? Aisyah berkata: "Beliau melakukan pekerjaan keluarganya, apabila telah hadir waktu shalat, beliau berwudhu dan keluar untuk melakukan shalat".
(Diriwayatkan oleh Imam Bukhori 676)

Dalam riwayat lain:
Dari 'Aisyah berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menjahit bajunya, menambal sandalnya dan mengerjakan apa yang dikerjakan laki-laki dirumah-rumah mereka".
(Dishahihkan oleh syekh Al-Albani didalam shahih jami' 4937).

Nuruddin Muhammad Fattah Sulaiman
Makkah Al Mukarramah 01/02/1434H.

Sumber: "Akhlak Al-Azwaj", Dr. Zaid bin Muhammad Ar-Rumani & Kitab "Ma yakrohuhu ar-rijal fi an-nisaa", Ustadzah Dr. 'Ayidah Ahmad Ash-Shalal (dengan sedikit perubahan)


Dear, you.
From all my trust to you . . 
i know you can.
the time will show it
and i'll glad to see you at that moment
=)
                                                                                                                         Your Sweet Apple,
 

 

Your Little Princess

Aku waktu balita. Umur berapa ya ini ? lupaaa ^____^





No coment deh... XD



I love you, ayah..sekarang Aini Kecil udah gede =D


Sekarang udah bisa berdiri sendiri, tapi kau tetap saja menganggapku gadis kecilmu yang dulu =)



 
-Your Lovely Daughter-
     




Daddy's Daughter


Waktu kecil dulu, aku sering sebal sama ayah.Soalnya jadi makhluk paling ga asik di rumah. Ayah tidak selalu mengerti yang aku mau. Ayah juga tidak pandai memeluk sehangat ibu. Kupikir,ayah tidak suka bercanda dengan anak-anak sepertiku. Sehari juga jarang bertemu ayah. Pagi hari, kami sama sama pergi. Ayah ke kantor dan aku ke sekolah. Tapi kami naik di satu motor. Kami? ya, kami berdua. aku dan adik perempuanku hanya beda 2 tahun dan kami sekolah di satu sekolah yang sama. Kalau berangkat, selalu di antar ayah. Setelah mengantar kami ke sekolah, baru kemudian ayah pergi ke kantor. Ayah selalu bisa diandalkan kalau sedang menyetir motor. mau seperapapun kami ribut di motor, tidak akan jatuh. Karena ayah kan kuat. hehe. Beda dengan ibu. Sepulang sekolah, ibu yang akan menjemput. Dan naik motor bersama ibu, rasanya mengerikan. Ya, karena ibu tidak sekuat ayah. Jadi, kalau kemana-mana, lebih merasa aman bersama ayah. ^^

Pukul 4 sore, ayah pulang dari kantor. Mandi, lalu membaca koran. Malamnya, Aini kecil sering diminta untuk menginjak injak kaki dan badannya. Menyenangkan lho. hihi. Ya, hanya itu interaksi ku dengan ayah semasa kecil.
Tapi aku juga ingat ayah paling bisa menjadi hero ku. Apalagi kalau aku menangis. Pernah aku ingat, suatu malam Aini kecil sedang menangis karena dimarahi ibu. Lalu ayah tanpa berkata apapun menggendongku keluar rumah, sambil menepuk-nepuk punggungku..ayahku menawariku ini itu. Dan karena Aini kecil terus menggeleng, akhirnya ayah membelikanku seotol Coca Cola! Wah, ibu tak akan pernah melakukannya! Namun benar, karena ada hal baru yang ada di tanganku (Coca Cola), aku jadi lupa dengan tangisku, meraskan panas di perut dan kerongongan karena gas XD 
Satu satunya hal mengasyikan yang kulakukan bersama ayah adalah kalau tentang masalah memelihara binatang. Wah, ayah paling asyik kalau diajak memelihara anak burung yang jatuh dari sarangnya, tentang memelihara kucing kecil yang berteduh di kolong kursi teras rumah kami karena kehujanan, tentang memelihara anak ayam, dan membuat kolam ikan kecil tidak lupa dengan 'terowongan' untuk ikan bermain. Kalau sama ibu pasti gak boleh. Ayah memang penyayang binatang. Ayahku keren lhoo ^__^
Memang sangat sedikit hal2 indah tentang ayah yang kuingat. Tapi sungguh hal yang amat menyenangkan bila diingat kembali.
 
Sekarang aku sudah dewasa. Cerita tentang aku dan ayah semakin banyak kudengar darinya dan juga dari ibu. Ketika aku kecil dulu (Short Term Memory), masa di mana aku tidak jelas mengingatnya..ternyata aku lebih dekat sama ayah dan lebih banyak hal yang kulakukan bersama ayah. Ternyata ayah yang meninabobokanku ketika aku harus tidur, dengan menggendongku di luar rumah, merebahkan kepalaku di pundaknya sambil menatap langit malam . Ayah juga yang membelikanku pisang saat tengah malam aku kelaparan dan aku ingin pisang, Berjalan kaki dari satu toko ke toko lain hingga tak terasa jauh sekali jaraknya hanya demi aku. Dan hal itu terulang kembali ketika aku ujian UM ITB,di kota bandung malam hari pukul sepuluh malam ayah mencarikanku pensil dan penghapus karena aku lupa menyiapkannya. Ayah berjalan mencari toko yang masih buka, sementara aku disuruhnya tidur karena harus bangun pagi. Tidur dalam keadaan merasa bersalah, T__T.
Seiring aku dewasa, aku semakin tersadar bahwa hubunganku dengan ayah tak hanya 'sekedar itu'. Tenyata hubunganku dengan ayah, lebih dari itu. 
Dan ketika aku beranjak dewasa, dia lah yang paling memahamiku. Di saat ibu sudah menganggapku dewasa, ayah tetap menganggapku sebagai anak yang justru harus semakin diperhatikan. 
Ayahku sekarang sudah berubah. Berubah menjadi ayah yang lebih baik.
Sekarang aku sudah 21 tahun. Walaupun begitu, aku masih saja merasa seperti gadis kecil ayah. Di saat usia ku kini, aku banyak belajar kehidupan darinya. Motivasi tentang kedewasaan dan menjadi gadis baik-baik, ayah yang memberikannnya.
Waktu ayah datang kemarin, aku melihatnya setiap hari. Kulihat sosoknya semakin bersahaja di mataku. Selalu bangun lebih pagi dariku padahal aku tau lelahnya hari itu tidak seberapa dari lelahku. Tapi ia selalu membangunkanku shalat subuh. Lalu setelah itu mengingatkanku untuk menonton acara mengaji bersama Ust. Yusuf Mansur di televisi tiap pukul 5 pagi. 
 
Kulihat pengorbanannya untuk senantiasa menjaga shalat wajib nya di masjid. Kadang ia harus ‘menyewa’ seorang tukang becak yang mengantarnya shalat dhuhur di masjid untuk jangan lupa kembali lagi sebelum ashar agar ayah bisa shalat ashar di masjid. Kadang ia juga harus jalan kaki. 
Ah, ya..dulu ketika aku masih kecil, aku ingat. Sampai sekarang masih ingat bagaimana cemas diriku dan hebat debar jantungku saat menunggu kepulangan ayah dari masjid komplek. Saat itu hujan deras sekali, petir menggelegar dan kilat sungguh mengerikan. Ayah hanya memakai payung dan dengan berjalan kaki ia menuju masjid. Aini kecil sangat cemas menunggu kepulangan ayahnya, terbesit pikiran bagaimana kalau ayah tidak selamat sampai rumah, lalu jadi mengeluh kenapa mesti shalat di masjid padahal cuaca sedang buruk begini. Lalu ketika bunyi gerbang didorong, aini kecil langsung berlari menuju jendela ruang tamu, mengintip dari balik teralis besi dan bahagia bukan main ketika sosok itu adalah ayahnya. Dan ketika ayah membuka pintu rumah, ayah hanya terkekeh sambil berseru betapa derasnya hujan kali itu. Aku termangu,ayah sama sekali tidak mengeluh? Sepertinya kecemasanku tidak terbukti, hujan itu tidak menyusahkan ayah, ternyata.  Atau barangkali baru sekarang aku terpikir,..mungkin saja hujan itu menyusahkan ayah, namun kalah dengan betapa ia menikmati setiap langkah untuk pergi ke masjid. 
Dan ketika aku beranjak dewasa, aku selalu berpikir..ketangguhan seorang lelaki bukan dari seberapa kuat ia berjalan mendaki bukit dan jago olahraga tetapi seberapa kuat ia bertahan menjaga dirinya agar selalu shalat di masjid.
Aku punya seorang adik laki-laki. Satu-satunya laki-laki selain ayah di keluarga. Dia kelas 2 SMA dan sangat diharapkan ayah untuk menjadi anak lelaki kebanggannya. Sejak kecil, adikku itu dibiasakan ayah untuk berani adzan di masjid. Hingga ia dewasa, ayah menginginkan ia agar bisa tumbuh jadi anak yang sholeh. Aku tau apa yang ayah inginkan sesungguhnya. Ia hanya ingin ada ‘teman’.
Ketika aku lupa tentang rumus-rumus fisika, ayah memaklumi. Namun ketika ayah bertanya tentang terjemahan dari penggalan kata di dalam al-quran, ia mengomeliku panjang pendek,‘masa lupa? Pelajaran dulu di pesantren udah lupa ya?’.
Pun ketika aku tidak bisa memberikannya persembahan IP terbaik, ia tidak pernah marah, dan selalu bilang,”yang ayah mau bukan IP, tapi jadilah gadis ayah yang baik di sana. Jaga diri, semoga makin sholehah”.
Ayahku, ayah yang hebat. Semoga Allah mengampuni segala dosa-dosanya dan menjadikan kami anak-anak yang bisa menjadi ‘aset’ nya memasuki pintu syurga dengan mudah. 
Ayah selalu bercerita bahwa dulu ia tidak begini. Tidak ada yang mengenalkannya pada shalat, tidak ada yang mengenalkannya pada muhrim non muhrim, tidak ada yang menyampaikan pentingnya pergi ke masjid, pun tidak ada yang menyuruhnya mengaji, memperkenalkan dengan al-quran. Saat kuliah, bayangpun..shalat ayah masih bolong-bolong dan tidak bisa membaca qur’an. 
Kata ayah, itu yang selalu ayah sesalkan dan itu yang menjadi penyemangat tersendiri untu ayah berubah di masa tua. Ayah belajar mengaji ketika sudah ada anak-anaknya. Ayah mulai masuk kelompok halaqoh,mendapatkan teman-teman yang seperti teman ‘rohis’, teman-teman yang selalu ia temui untuk mengaji rutin. Ayah mulai belajar membaca qur’an dari nol dan akupun menyaksikan fase di mana ia membaca huruf demi huruf al-quran dengan terbata.
Lalu ayah mulai menghafal surat pendek, ketika itu aku sudah masuk ke pesantren. Jadi, aku belajar bersama ayah. Saat itu aku menghafal dan begitu juga ayah. Waktu itu, bacaan quran ayah belum begitu baik....namun ayah sudah mulai mengajari ibuku membaca quran juga. 

Kalau ingat ayahku waktu itu, sungguh semangatnya tak terpatahkan. Setiap sehabis shalat mahrib, sempat dulu ayah membuat aktivitas baru untuk kami. Yaitu shalat mahrib berjamaah di rumah, lalu setelah shalat mahrib..setelah cium tangan ayah ibu, kami duduk melingkar masih dengan sajadah dan mukena, ayah dengan sarungnya. Masing masing memegang quran dan bergiliran membaca quran. Ayah memintaku untuk mengoreksi bacaanya jika ada yang salah. Dan ketika ibu yang bergiliran membaca, ayahku yyang akan mencoba membenarkan. Kadang-kadang kami tertawa saat ibu membaca, ibu teramat kesusahan dan kita harus ekstra bersabar menunggunya menuntaskan bacaan satu ayat. Kami tertawa karena ibu tertawa duluan, mungkin gemas dengan dirinya sendiri. Aku lebih suka melihatnya saat menjadi figur ayah yang seperti ini dibandingkan ketika ia mengajak kami rekreasi ke suatu tempat wisata lalu marah-marah hanya karena mobil mogok atau jalanan macet. 
Ayah belajar lebih banyak secara otodidak. Ayah suka pengajian-pengajian yang mengajarkan pemahaman dasar, logika. Karena mungkin terlalu berat kalau ia harus belajar di pengajian yang terlalu banyak istilah arab yang ia belum mengerti. Ayah paling suka mendengar kajian Ust. Yusuf Mansur..dan kemarin kuajak kajian di DS ..ayah juga suka dengan penuturan Ust. Syatori Abdurrouf.. ayah juga suka Ust. Salim A. Fillah. 
Ayah selalu mengingatkan, anak anak ayah jangan ada yang seperti ayah. Belajar semuanya baru sekarang. Tapi ayah bilang, ayah yakin tidak ada kata terlambat. Memang resikonya adalah sulit, daya hafal sudah lemah, daya menangkap bacaan quran sudah tidak secepat kami yang masih muda. Tapi belajar adalah sampai liang lahat, dan ayah siap melakukannya. Menjadi sosok ayah yang semakin baik setiap harinya. Semoga Allah memberkahi sisa umurmu dan menerima taubatmu, menghapus semua dosa mu di masa lampau. 
Best Regards,                            






DAD'S PICT ^___^

Jumat, 14 Desember 2012

Frame of Life

Cara terbaik menjalani hidup adalah menciptakan frame kehidupan. Jadi, menjalani nya pun juga enjoy.

frame yang sedang terpikir di kepala ku kali ini adalah ..



Kau tau, ada dua peristiwa yang mungkin kau alami saat bermain puzzle;

Peristiwa pertama,yaitu suatu saat di mana kau mengambil sebuah potongan puzzle,lalu kau letakkan potongan itu di sebuah tempat pada papan puzzle yang kosong..namun ternyata kurang pas tempatnya. Kau pun lalu mengambil potongan yang lain dan potongan lainnya lagi, mengambil bentuk potongan yang berbeda sampai pas pada tempatnya. terus begitu, mengubah bentuk puzzle agar sebisa mungkin cocok. Banyak usaha yang harus kau lakukan untuk bisa mendapatkan bentuk yang pas untuk ditempati. Effort. itu kuncinya. Keajaiban, itu yang dibutuhkan. Namun, di sini lah seni nya bermain puzzle, walau beberapa orang menganggapnya sulit.

Peristiwa kedua, yaitu ada kalanya kau terkejut karena suatu waktu kau mengambil sebuah potongan puzzle dan ketika kau letakkan di atas papan puzzle yang kosong kemudian PAS! langsung pas, tanpa perlu mengubah bentuk puzzle yang kau miliki. Senangkah ketika hal itu terjadi? Aku ragu jika ada yang kemudian meninggalkan permainan puzzle nya karena kecewa,”kenapa saya dapat kepingan puzzle yang selalu pas sih???!”.  Peristiwa yang ini, sudah ajaib dari awalnya.

Jika puzzle-puzzle itu mungkin dapat diibaratkan dengan kehidupan... maka kepingan puzzle adalah setiap orang yang datang ke kehidupanku, dan papan puzzle yang kosong adalah diriku. Beberapa orang berusaha mengimbangi dan memahami ku sampai menangis nangis dan berusaha keras (maklum, golongan darah saya AB hehe. jadinya abstract). namun ada juga yang bisa memahamiku, bisa menghadapiku, enjoy aja gitu (biasanya sih sesama golongan darah AB. biasanya lhoooo*).



Tapi, puzzle hanyalah salah satu permainan kehidupan. kalau terus merasa resah dengan ini, kau bisa meninggalkannya. masih banyak permainan lain, misalnya mainkan permainan ular tangga. kau harus tetap melempar dadu. hidup mungkin akan terasa tak maju-maju..tapi sebenarnya maju kok. hanya saja, terkadang kita naik tangga, dan terkadang turun ular. hmm..it's your real life. Capaian sampai garis finish adalah hasil yang sesungguhnya. Hidupmu  perlu diperjuangkan. Dan permainan yang ini adalah  campuran dari usahamu dan juga keajaiban dari Nya. 
tetep semangat! =)

nb: *gatau teori darimana

Puzzle

-->
Menulislah, terus menulis, kumohon. 
Karena aku merasa begitu rapuh jika kau benar-benar hanya diam,
Setidaknya, biarkan aku tau apa yang ada dipikiranmu, 
Di saat aku tidak tau apa yang ada dipikiranmu, walau aku ingin takdirku adalah kamu..tapi aku merasa itu bukanlah takdirku yang sesungguhnya. Aku sedang merasa seperti berkejaran dengan takdirku yang sesungguhnya dan itu bukan kamu. Seperti berlari dari takdir yang lain yang selalu berusaha menjajariku. Seberapapun aku selalu naik ke anak tangga yang lebih tinggi, dan kadang aku mengajakmu juga ikut,  sesuatu yang seperti menjadi takdirku itu selalu saja bisa menjajari kita, berdiri di tempat yang sama di anak tangga yang sedang kita pijak. Bahkan terkadang tanpa kusadari, dia berhasil menjajariku sebelum aku sempat untuk mengajakmu naik.  Seperti sedang terus berusaha berlari menghindari takdir yang sesungguhnya. Ya, seperti itu.kira-kira, seperti itu rasanya.  Seperti berlari di pantai setiap ada tepian air yang terhempas ke pasir pantai...pada akhirnya akan kena juga, bahkan ia berhasil ‘melangkah’ lebih jauh, merendam seluruh kakiku sehingga aku tidak bisa lagi berkutik dan berdaya.
Maafkan aku berkata seperti ini, bagaimana ya menjelaskannya padamu. Mungkin seperti main puzzle. 
Kau tau, ada dua peristiwa yang mungkin kau alami saat bermain puzzle;

Peristiwa pertama,yaitu suatu saat di mana kau mengambil sebuah potongan puzzle,lalu kau letakkan potongan itu di sebuah tempat pada papan puzzle yang kosong..namun ternyata kurang pas tempatnya. Kau pun lalu mengambil potongan yang lain dan potongan lainnya lagi, mengambil bentuk potongan yang berbeda sampai pas pada tempatnya. terus begitu, mengubah bentuk puzzle agar sebisa mungkin cocok. Banyak usaha yang harus kau lakukan untuk bisa mendapatkan bentuk yang pas untuk ditempati. 
Peristiwa kedua, yaitu ada kalanya kau terkejut karena suatu waktu kau mengambil sebuah potongan puzzle dan ketika kau letakkan di atas papan puzzle yang kosong kemudian PAS! langsung pas, tanpa perlu mengubah bentuk puzzle yang kau miliki. Senangkah ketika hal itu terjadi? Aku ragu jika ada yang kemudian meninggalkan permainan puzzle nya karena kecewa,”kenapa saya dapat kepingan puzzle yang selalu pas???!”.  
Jika puzzle-puzzle itu mungkin dapat diibaratkan dengan kehidupanku... maka kepingan puzzle adalah setiap orang yang datang ke kehidupanku, dan papan puzzle yang kosong adalah diriku.  
Bisakah kau mengetahui apa yang kumaksud? Bagaimana aku bisa menyebutnya ‘takdir’ sama seperti aku menyebut dirimu. Bedanya, kau adalah takdir yang kuharapkan, dan dia adalah takdir yang tidak bisa kuhindari dan tidak bisa kubenci. Dia, sepertinya
-->datang kembali. Lalu aku merasa takut. Takut karena memang benar,apa yang dilakukannya selalu saja dan selalu saja sesuai dengan apa yang kuharapkan ada pada dirimu. Namun, aku juga tau,.bisa jadi takdirku bukan salah satu di antara kalian. Karena aku tidak pernah tau bagaimana kelak kehidupan akan berjalan.. 
Yang harus kau tau, takdir yang kuharapkan masih sama. . .



Tapi, puzzle hanyalah salah satu permainan kehidupan. kalau terus merasa resah dengan ini, kau bisa meninggalkannya. masih banyak permainan lain, misalnya mainkan permainan ular tangga. kau harus tetap melempar dadu. hidup mungkin akan terasa tak maju-maju..tapi sebenarnya maju kok. hanya saja, terkadang kita naik tangga, dan terkadang turun ular. hmm..it's your real life. Capaian sampai garis finish adalah campuran dari usahamu dan juga keajaiban dari Nya. 
tetep semangat! =)

#Aku sekarang lebih memilih bermain ular tangga saja. Bermain puzzle? hm.. biar kubalikkan saja papannya.  Memilih bermain ular tangga, memperbaiki kehidupan sendiri dulu, seiring dengan kualitas diriku..akan seiring pula dengan kualitas seseorang yang akan datang. Harus ingat, tujuan awal di dunia adalah cari 'jalan pulang' dengan cara yang baik. Agar pulang ke tempat yang baik pula.
Jadi...tetep semangat yahhhh ^______^