Akhlaq mempunyai peran yang amat agung dalam kehidupan rumahtangga,
seorang istri akan mengadukan kurangnya perhatian suami kepadanya,
-yaitu suami yang dingin perasaannya- dingin dimana wanita itu butuh
perhatian dan kasih sayang.
...
Begitu pula, istri anda mengharapkan kebersihan anda, karena istri anda
begitu senang sekali bila suaminya rapi lagi elok pakainnya, istri akan
berusaha semaksimal mungkin -dari sisi ini- untuk memperhatikan pakaian
suaminya, agar dia menunjukan bahwa suami begitu sangat berarti
kedudukannya disisi istrinya.
Saudaraku…
Hendaklah suami
shalih mengetahui bahwa istri anda, sungguh telah diikat dengan ikatan
cinta dan pernikahan, istri anda telah meninggalkan keluarganya dan
istri anda telah mengikuti anda…
Hendaklah anda menjaga istri anda dan hendaklah anda berakhlaq mulia dalam menyikapi istri anda sekemampuan anda…
Hendaklah anda bersikap lembut, bermu'amalah kepada istri dengan etika yang baik…
Dengan semua itu, anda akan membahagiakan istri anda, keluarga, masyarakat dan ummat.
Seorang Istri mempunyai harapan sebagaiman seorang suami punya harapan dari istrinya…
Adapun harapan yang diidam-idamkan istri dari suaminya diantaranya adalah:
1. Suami shalih yang Bertaqwa & berakhlak mulia.
Yaitu seorang suami yang muamalahnya bersama seorang wanita sesuai
dengan petunjuk Al-Qur'an dan perilaku Rasulallah shallallahu 'alaihi
wa sallam, suami yang memperaktekan dalam bermu'amalah bersama istrinya
apa yang terdapat dalam Islam, menjaga kemulian wanita dan hak-hak
wanita, serta suami yang berpesan dengan kelembutan kepadanya…
Seorang Ibunda yang shalihah mengulang-ulang nasehat seperti ini kepada putri-putrinya yang ingin menikah:
تزوجي بالذي يخاف من الله، فمن يخاف الله لا تخافي منه"
"Nikahlah engkau dengan laki-laki yang takut kepada Allah, barang siapa yang takut kepada Allah janganlah kamu takut darinya"
Siapakah laki-laki yang bertaqwa (takut kepada Allah) ini? Yaitu
laki-laki shalih yang konsisten dengan agama dan memiliki akhlak mulia…
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
"إذا جاءكم من ترضون دينه وخلقه فزوجوه"
"Apabila datang kepada kalian orang yang kalian ridhai agama dan
akhlaqnya, maka hendaklah kalian menikahkan (putrimu) dengannya".
(Dishahihkan oleh Syekh Al-Albani dalam" Shahih Ibnu Majah" 1967).
2. Suami shalih yang dermawan.
Laki-laki dermawan itu sebuah tuntutan, orang-orang Arab mengatakan:
"الكرم يغطي مئة عيب وعيب"
"Kedermawanan akan menutupi ratusan aib ".
Kata-kata kedermawanan yang didengar oleh wanita dari laki-laki yang
melamar, akan memberikan pengaruh kuat untuk menyetujui yang laki-laki
yang meminangnya, dan sifat kedermawanan bukan hanya dengan harta, yang
dermawan itu adalah dermawan dengan perasaannya, akhlaqnya...
Dermawan itu diantara salah satu sifat yang sangat erat kaitannya dengan Ar-Rujuulah (kejantanan laki-laki).
3. Suami shalih yang mengetahui kebutuhan & perasaan isterinya.
Seorang wanita akan merasa sempit dengan seorang laki-laki pendiam,
banyak sekali wanita yang kehilangan seorang suami yang mengungkapkan
perasaannya, menampakan kekagumannya dengan istrinya, memperdengarkan
kata-kata pujian & rayuan yang meliputi kehidupan dirumah tangganya
dengan penuh cinta dan kebersamaan.
Sesungguhnya yang dirindukan
wanita adalah suami yang mengungkapkan kecintaannya dan perhatian
kepadanya, menampakan kekagumannya dengan apa yang dilakukanya… dan
merayunya…
Berapa banyak wanita yang berlama-lama untuk berdandan
dan berhias bagi suaminya didepan cermin, namun sayang sekali… dia
tidak mendapatkan dari suaminya ucapan sanjungan dan kekaguman
kepadanya…
4. Suami shalih yang menghormati istrinya.
Istri menginginkan suami yang menghormatinya, menghormati didepan
keluarga suami dan keluarganya, menghormati didepan anak-anak mereka,
menghormati pendapatnya, pemikirannya, tidak mengejek antusias wanita
dan kesemangatannya, bermua'amalah bersamanya sebagai manusia yang
punya pikiran dan pandangan bukan jasad saja, ngobrol dan
berbincang-bincang dan bermusyawarah dengan istrinya dalam rangka
meneladani penghulu manusia Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam
yang bermusyawarah dengan istri-istrinya dan mengambil pendapat mereka.
5. Suami Shalih yang menundukan pandangannya.
Sesungguhnya banyak wanita -yang kemuliaan dan kehormatannya terluka-
karena suaminya melihat wanita lain atau menampakan kekagumannya kepada
wanita lain, walaupun ia tidak menyadarinya dengan hal itu.
Seorang
wanita akan kagum dengan seorang laki-laki yang tidak peduli dengan
wanita selainnya walaupun bagaimana kedaan fitnah mereka, wanita itu
merasakan bahwa suaminya punya kepribadian yang kuat, bahwa suaminya
lebih besar untuk tidak terfitnah dengan wanita lain..
6. Suami shalih yang merasa cukup dia sajalah istrinya didunia ini.
Merupakan suatu kepastian bahwa wanita lebih mengutamakan seorang
laki-laki yang tidak berfikir –walaupun hanya sekedar berfikir saja-
untuk ada ikatan dengan wanita lain, seorang istri menginginkan suami
yang merasa cukup dengan istrinya saja, dan dialah yang terbaik
diantara semua wanita didunia ini… suami yang mustahil –suatu hari
nanti- melangkah untuk menikah dengan wanita lain bagaimanapun
sebabnya… seorang istri menginginkan bahwa dialah wanita yang pertama
dan terakhir dalam kehidupan suaminya.
7. Suami shalih yang bertanggung jawab.
Seorang wanita menikah dengan harapan akan melemparkan segala
beban-bebannya kepada suami yang bisa dipercaya, seorang wanita
meletakan kepalanya diatas pundaknya dengan tenang… bahwa dialah suami
yang akan mengendalikan bahtera rumahtangga yang sedang ditungganginya…
yaitu suami yang tidak akan menyia-nyiakannya dan akan berhenti melawan
berbagai macam ombak yang menerjang keluarganya… suami yang akan selalu
mencari yang lebih utama untuk hari esok.
8. Suami shalih yang punya semangat tinggi.
Dia selalu mencari cara untuk memperbaiki kondisi ekonominya atau
memperbaiki thalabul 'ilminya -dengan tidak melupakan kesemangatan
istrinya-, maka tidak hanya satu saja yang unggul dan meninggalkan
istrinya jauh darinya, bahkan suami yang membawanya bersamanya untuk
sama-sama mencapai cita-citanya… untuk maju ke depan bersama ke arah
yang lebih utama, satu tujuan yang diinginkan bersama untuk bisa sampai
kepada tujuan.
9. Suami shalih yang lembut.
Sebagian
wanita membawa beban yang berat dari suami-suami mereka yang mudah
emosi, oleh karena itu laki-laki yang lembut yang memahami wanita dan
mengayominya, mencari tempat-tempat yang menenangkan perasaan didalam
lubuk hati wanita, bermu'amalah dengan penuh kesabaran dalam segala
problem yang dihadapinya, mengambil sikap tenang…
Perilaku suami
yang lembut lebih disenangi oleh wanita dari pada seorang laki-laki
yang gampang emosi –yang mana sikap emosi ini akan menambah musibah...
Berapa banyak beberapa rumahtangga menjadi hancur berantakan dengan sebab laki-laki yang gampang emosi?
10. Suami shalih yang elok & rapi.
Biasanya wanita itu diminta agar bersolek untuk suaminya, menampakan
didepan suami dengan perhiasan yang paling indah, kadang hilang dibenak
suami bahwa wanitapun sama, dia mempunyai naluri yang diciptakan untuk
menyenangi hal demikian pula… dia mengharapakan laki-laki memperhatikan
keindahan dirinya.
قال ابن عباس رضي الله عنه: "إني لأتزين لزوجتي كما أحب أن أتزين لي"
Ibnu 'Abbas -semoga Allah meridhainya- berkata: "Sesungguhnya aku
betul-betul akan berhias bagi istriku sebagaimana aku mennyukai istriku
berhias untukku".
11. Suami shalih yang membantu istrinya
Bukti Ar-Rujuulah (kejantanan) yang sebenarnya adalah laki-laki yang
mengulurkan tanganya untuk membantu istrinya dalam rangka meneladani
Nabi Muhammad shallallahu 'alahi wasallam.
فعن الأسود قال:
سألت عائشة ماكان النبي صلى الله عليه وسلم يصنع في بيته؟ قالت: كان يكون
في مهنة أهله، فإذا حضرت الصلاة يتوضأ ويخرج إلى الصلاة.
"Dari Aswad
berkata: Aku bertanya kepada 'Aisyah apa yang dilakukan nabi
shallallahu 'alaihi wasallam dirumahnya? Aisyah berkata: "Beliau
melakukan pekerjaan keluarganya, apabila telah hadir waktu shalat,
beliau berwudhu dan keluar untuk melakukan shalat".
(Diriwayatkan oleh Imam Bukhori 676)
Dalam riwayat lain:
Dari 'Aisyah berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menjahit
bajunya, menambal sandalnya dan mengerjakan apa yang dikerjakan
laki-laki dirumah-rumah mereka".
(Dishahihkan oleh syekh Al-Albani didalam shahih jami' 4937).
Nuruddin Muhammad Fattah Sulaiman
Makkah Al Mukarramah 01/02/1434H.
Sumber: "Akhlak Al-Azwaj", Dr. Zaid bin Muhammad Ar-Rumani & Kitab
"Ma yakrohuhu ar-rijal fi an-nisaa", Ustadzah Dr. 'Ayidah Ahmad
Ash-Shalal (dengan sedikit perubahan)
Dear, you.
From all my trust to you . .
i know you can.
the time will show it
and i'll glad to see you at that moment
=)
Your Sweet Apple,