Indias Nurul Aini

Foto saya
“Jangan Percaya Saya” Saya adalah seorang gadis kecil yang suka berbohong Kalau saya pinokio, maka hidung saya pastilah akan bertambah panjang tiap kali saya tersenyum dan tertawa sambil berkata,”hahaha saya baik-baik saja ^___^ “ dan kalau rahasia bisa diuangkan, pastilah saya sudah kaya raya

Selasa, 17 September 2013

Old notes


Hanya memindahkan catatan singkat di awal tahun ini.
13 januari 2013

Saya. Saya yg anda kenal sebenarnya hanyalah seonggok daging. Seonggok daging yang bisa berjalan dan tersenyum kepada anda karena ada ruh yang menghidupiku. Ruh ini, kuharap adalah seorang bidadari syurga. Maka sesungguhnya bila memang benar demikian (dan seperti itu pula lah harapanku), maka ketika saya sudah tidak bisa berjalan lagi di atas bumi, bukan berarti saya sudah tiada. Saya hanya kembali menjadi bidadari. 

Setelah saya sempat merasakan hidup di dunia ini,terpikirkan hal terindah yang sangat mungkin akan terwujud, jika Tuhanku menghendaki. Hal indah itu adalah sebelum saya kembali menjadi bidadari yang sesungguhnya adalah saya bisa membersamai anda, menjadi bidadari untuk anda.
Saya hanya ingin menjadi bidadari. Sebelum ataupun setelah anda miliki. Seperti yang dulu anda bilang, kebaikan lah yang anda inginkan dari apa yang akan dijalani. Jadi, yang sebenarnya anda inginkan adalah kebaikan, bukan saya. Jadi, ketika saya harus pergi suatu hari nanti, tetaplah mengejar kebaikan. Ketika saya tidak ada di hari-hari anda, tetaplah dalam kebaikan. Ketika jauh dari saya, tetaplah dekat dengan hal-hal yang baik. 

Surat ini kelak akan sampai pada anda di salah satu dari dua moment yang sangat mungkin akan terjadi terlebih dahulu. Yaitu ketika saya bisa mengalami momen bahagia bersama anda dalam suatu ikatan yang suci. Atau..ketika saya harus pergi meninggalkan mimpi indah saya untuk membersamai anda di dunia. Semoga hal terakhir yang saya sebutkan,tidak terjadi. :’)

#saya kehabisan kata.  Apa yang harus kukatakan untuk melepas kepergian anda setahun ke depan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar