Indias Nurul Aini

Foto saya
“Jangan Percaya Saya” Saya adalah seorang gadis kecil yang suka berbohong Kalau saya pinokio, maka hidung saya pastilah akan bertambah panjang tiap kali saya tersenyum dan tertawa sambil berkata,”hahaha saya baik-baik saja ^___^ “ dan kalau rahasia bisa diuangkan, pastilah saya sudah kaya raya

Selasa, 19 Februari 2013

Bela, Idz! !

"Bela,.. ini bacanya 'idz' !", kata saya untuk yang kesekian kali.
Saking sudah lamanya saya ada di meja Bela, teman-teman Bela sampai berkerumun di sekitar kami meyaksikan Bela yang masih juga susah bilang 'Idz'.
Jadi, Bela lagi belajar iqro 3 di bab membaca huruf mati.
seperti Idz, Ikh, Ih, Is, It , ib, its dan seterusnya.

"Bela, coba ikutin. Idz!" , saya menyentuh dagu bela agar benar - benar menatap saya
"Idz", bela tersenyum.
"Bagus! sekarang, yang ini... alif fathah ketemu huruf ta mati, bacanya 'At'! Coba ikutin. 'At'!"
"At"
"Oke,sekarang yang tadi ini bacanya apa?", saya menunjuk ke 'idz' yang sebelumnya sudah saya ajarin.
"mmm...", bela menatap huruf itu , lalu menatap saya, lalu mnatap teman-teman, lalu menatap saya lagi. saya dan teman-temannya menunggu dengan penuh debar di dad.

"Dzi", ucap Bela

Kami bengong.

"Ahhhhh..ibuuuu lama banget...bela salah terussss..." teman-temannya langsung bubar dan mengeluh sambil tertawa dan menghentak-hentakkan kaki ke lantai. Saya menyenderkan punggung ke sandaran kursi kecil yang saya duduki sambil menghela nafas. Memandang gemas ke arah bela yang dengan polosnya ikut tertawa.
"Belaaaaaaaaa.....euuuuhhhhhhh" , saya menangkupkan tangan ke kedua pipi bela sambil tertawa gemas.

"Idz, Bela. Idz! Idz! Idz! Idz!", kata Hanun. Lalu Bela menatap Hanun sambil bilang 'Idz'.

"Susah banget bu, masa Bela nggak bisa-bisa...", Timpal Nadya, sambil duduk dipangkuanku.

"Eiihhhhh gak boleh gitu. Bela nanti juga bisa. Tapi pelan-pelan, Ya kan Bel?", kataku sambil tersenyum bidadari ke arah Bela. Padahal dalem hati bingung luar biasa, ini anak digimanain ya biar bisa. hahahaha

Bela mengangguk sambil mengulum senyum.

"Ya udah, sekarang Bela belajar bilang 'Idz' dulu ya. kalo udah bisa bilang idz, baru deh ke halmn berikutnya. oke?"

Bela mengangguk. Saya lalu menggambar tanda bintang di sebelah kata 'idz' di halaman tersebut.
Sebelum saya menutup buku prestasinya, saya menatap Bela sebentar, memicingkan mata, Berharap Bela sudah ingat lagi.

"Ini bacanya apa Bela? sekali lagi?", tanya saya

"Dzz....", jawab Bela ragu-ragu2.

Saya buru-buru menggeleng.

Saya meringis, menunjukkan mimik huruf I  dibibir.

"Iii... "

Saya mengangguk, sambil masih meringis. kali ini lidah kugitit di antara gigi atas dan bawah.

"Iiidzzz!" , jawab Bela akhirnya.

"Fyuhhhhhh..oke Bel! Good Job!" saya menghempaskan punggung ke sandaran kursi sambil menghela nafas lega dan tersenyum lebar sambil mengacungkan 2 jempol tangan.

"Besok Bela masih halaman ini lagi. Inget ya Bela, 'Idz'!!"

"Idz!  =D "

"Ya! Betul! Idz!" , seru saya sekali lagi sambil menangkupkan dua telapak tangan di kedua pipi mungilnya, menatap matanya yang dengan ajaibnya, tersenyum! Saya menundukkan kepala, kalau di komik-komik...akan ada garis-garis vertikal di belakang kepala saya.
+____+"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar