Selesai dibimbing baca surat al-alaq dan doa kedua orangtua, saatnya anak-anak disimak bacaan iqro' nya.
Masih belum dipersilakan beranjak dari kursi untuk menghampiri guru iqro'nya, Nadya sudah menoleh padaku sambil berkata tanpa suara,"aku mau ngaji sama Bu Aini ya!".
Dan tampaknya teman-teman di sekelilingnya memahami mimik Nadya,lalu jadi ikut2 an memandang ke arahku sambil berisyarat juga,"aku juga mau sama bu aini ya buuuu!". Dasar bocah..
Kacau *___*
Akhirnya aku menghampiri barisan tempat duduk anak putri dan memgang kepala mereka lalu..SETTTT..kupalingkan ke arah depan. SETT.. kepala anak yang lain juga demikian.
"Yang ngaji sama Bu Aini, yang paling perhatiin Bu Fitri dan Bu Mufti di depan", bisikku satu persatu ke mereka.
Indias Nurul Aini
- Ai Yotsuba
- “Jangan Percaya Saya” Saya adalah seorang gadis kecil yang suka berbohong Kalau saya pinokio, maka hidung saya pastilah akan bertambah panjang tiap kali saya tersenyum dan tertawa sambil berkata,”hahaha saya baik-baik saja ^___^ “ dan kalau rahasia bisa diuangkan, pastilah saya sudah kaya raya
Selasa, 19 Februari 2013
Bela, Idz! !
"Bela,.. ini bacanya 'idz' !", kata saya untuk yang kesekian kali.
Saking sudah lamanya saya ada di meja Bela, teman-teman Bela sampai berkerumun di sekitar kami meyaksikan Bela yang masih juga susah bilang 'Idz'.
Jadi, Bela lagi belajar iqro 3 di bab membaca huruf mati.
seperti Idz, Ikh, Ih, Is, It , ib, its dan seterusnya.
"Bela, coba ikutin. Idz!" , saya menyentuh dagu bela agar benar - benar menatap saya
"Idz", bela tersenyum.
"Bagus! sekarang, yang ini... alif fathah ketemu huruf ta mati, bacanya 'At'! Coba ikutin. 'At'!"
"At"
"Oke,sekarang yang tadi ini bacanya apa?", saya menunjuk ke 'idz' yang sebelumnya sudah saya ajarin.
"mmm...", bela menatap huruf itu , lalu menatap saya, lalu mnatap teman-teman, lalu menatap saya lagi. saya dan teman-temannya menunggu dengan penuh debar di dad.
"Dzi", ucap Bela
Kami bengong.
"Ahhhhh..ibuuuu lama banget...bela salah terussss..." teman-temannya langsung bubar dan mengeluh sambil tertawa dan menghentak-hentakkan kaki ke lantai. Saya menyenderkan punggung ke sandaran kursi kecil yang saya duduki sambil menghela nafas. Memandang gemas ke arah bela yang dengan polosnya ikut tertawa.
"Belaaaaaaaaa.....euuuuhhhhhhh" , saya menangkupkan tangan ke kedua pipi bela sambil tertawa gemas.
"Idz, Bela. Idz! Idz! Idz! Idz!", kata Hanun. Lalu Bela menatap Hanun sambil bilang 'Idz'.
"Susah banget bu, masa Bela nggak bisa-bisa...", Timpal Nadya, sambil duduk dipangkuanku.
"Eiihhhhh gak boleh gitu. Bela nanti juga bisa. Tapi pelan-pelan, Ya kan Bel?", kataku sambil tersenyum bidadari ke arah Bela. Padahal dalem hati bingung luar biasa, ini anak digimanain ya biar bisa. hahahaha
Bela mengangguk sambil mengulum senyum.
"Ya udah, sekarang Bela belajar bilang 'Idz' dulu ya. kalo udah bisa bilang idz, baru deh ke halmn berikutnya. oke?"
Bela mengangguk. Saya lalu menggambar tanda bintang di sebelah kata 'idz' di halaman tersebut.
Sebelum saya menutup buku prestasinya, saya menatap Bela sebentar, memicingkan mata, Berharap Bela sudah ingat lagi.
"Ini bacanya apa Bela? sekali lagi?", tanya saya
"Dzz....", jawab Bela ragu-ragu2.
Saya buru-buru menggeleng.
Saya meringis, menunjukkan mimik huruf I dibibir.
"Iii... "
Saya mengangguk, sambil masih meringis. kali ini lidah kugitit di antara gigi atas dan bawah.
"Iiidzzz!" , jawab Bela akhirnya.
"Fyuhhhhhh..oke Bel! Good Job!" saya menghempaskan punggung ke sandaran kursi sambil menghela nafas lega dan tersenyum lebar sambil mengacungkan 2 jempol tangan.
"Besok Bela masih halaman ini lagi. Inget ya Bela, 'Idz'!!"
"Idz! =D "
"Ya! Betul! Idz!" , seru saya sekali lagi sambil menangkupkan dua telapak tangan di kedua pipi mungilnya, menatap matanya yang dengan ajaibnya, tersenyum! Saya menundukkan kepala, kalau di komik-komik...akan ada garis-garis vertikal di belakang kepala saya.
+____+"
Saking sudah lamanya saya ada di meja Bela, teman-teman Bela sampai berkerumun di sekitar kami meyaksikan Bela yang masih juga susah bilang 'Idz'.
Jadi, Bela lagi belajar iqro 3 di bab membaca huruf mati.
seperti Idz, Ikh, Ih, Is, It , ib, its dan seterusnya.
"Bela, coba ikutin. Idz!" , saya menyentuh dagu bela agar benar - benar menatap saya
"Idz", bela tersenyum.
"Bagus! sekarang, yang ini... alif fathah ketemu huruf ta mati, bacanya 'At'! Coba ikutin. 'At'!"
"At"
"Oke,sekarang yang tadi ini bacanya apa?", saya menunjuk ke 'idz' yang sebelumnya sudah saya ajarin.
"mmm...", bela menatap huruf itu , lalu menatap saya, lalu mnatap teman-teman, lalu menatap saya lagi. saya dan teman-temannya menunggu dengan penuh debar di dad.
"Dzi", ucap Bela
Kami bengong.
"Ahhhhh..ibuuuu lama banget...bela salah terussss..." teman-temannya langsung bubar dan mengeluh sambil tertawa dan menghentak-hentakkan kaki ke lantai. Saya menyenderkan punggung ke sandaran kursi kecil yang saya duduki sambil menghela nafas. Memandang gemas ke arah bela yang dengan polosnya ikut tertawa.
"Belaaaaaaaaa.....euuuuhhhhhhh" , saya menangkupkan tangan ke kedua pipi bela sambil tertawa gemas.
"Idz, Bela. Idz! Idz! Idz! Idz!", kata Hanun. Lalu Bela menatap Hanun sambil bilang 'Idz'.
"Susah banget bu, masa Bela nggak bisa-bisa...", Timpal Nadya, sambil duduk dipangkuanku.
"Eiihhhhh gak boleh gitu. Bela nanti juga bisa. Tapi pelan-pelan, Ya kan Bel?", kataku sambil tersenyum bidadari ke arah Bela. Padahal dalem hati bingung luar biasa, ini anak digimanain ya biar bisa. hahahaha
Bela mengangguk sambil mengulum senyum.
"Ya udah, sekarang Bela belajar bilang 'Idz' dulu ya. kalo udah bisa bilang idz, baru deh ke halmn berikutnya. oke?"
Bela mengangguk. Saya lalu menggambar tanda bintang di sebelah kata 'idz' di halaman tersebut.
Sebelum saya menutup buku prestasinya, saya menatap Bela sebentar, memicingkan mata, Berharap Bela sudah ingat lagi.
"Ini bacanya apa Bela? sekali lagi?", tanya saya
"Dzz....", jawab Bela ragu-ragu2.
Saya buru-buru menggeleng.
Saya meringis, menunjukkan mimik huruf I dibibir.
"Iii... "
Saya mengangguk, sambil masih meringis. kali ini lidah kugitit di antara gigi atas dan bawah.
"Iiidzzz!" , jawab Bela akhirnya.
"Fyuhhhhhh..oke Bel! Good Job!" saya menghempaskan punggung ke sandaran kursi sambil menghela nafas lega dan tersenyum lebar sambil mengacungkan 2 jempol tangan.
"Besok Bela masih halaman ini lagi. Inget ya Bela, 'Idz'!!"
"Idz! =D "
"Ya! Betul! Idz!" , seru saya sekali lagi sambil menangkupkan dua telapak tangan di kedua pipi mungilnya, menatap matanya yang dengan ajaibnya, tersenyum! Saya menundukkan kepala, kalau di komik-komik...akan ada garis-garis vertikal di belakang kepala saya.
+____+"
Hafid Si Tukang Sulap yang Semangat Ngaji
Hari pertama saya masuk ke kelas dasar. saya disambut dengan anak-anak dengan polos binar matanya karena melihat guru baru. Tatapan semangat, dan saya suka melihatnya^^
Begitu saya melangkahkan kaki masuk ke kelas, beberapa anak memburu menghampiri saya dan bertanya, "namanya bu siapa bu? namanya bu siapa bu?". "Bu Aini, .", jawabku ^___^
Di kelas ini, saya menemani bu Mufti dan Bu Fitri. Ketika saya perkenalan di depan kelas, saya bertanya dulu "Tadi ketika masuk, sudah ada beberapa anak yang kenalan dengan ibu, lho. Hayo nama ibu siapaaa?".
Sekelompok anak mengangkat tangan sambil bilang 'Saya tau Bu! Saya tauuuu'.
"Saya Tau bu! namanya Bu Aini!", teriak salah satu anak sambil berlutut di kursi dan mengacungkan jari ke depan.
^___^
Hafid, nama anak itu. Dia yang paling berkesan buat saya di hari pertama kemarin. Bagaimana tidak, begitu perkenalan usai, setelah dibimbing membaca surat Al-Maun dan Al-Quraisy oleh Bu Mufti dan Bu Fitri, lalu membaca doa Masuk dan keluar masjid...ketika waktunta baca iqro', Hafid langsung menghampiri saya dan menunjukkan 'aksi sulap' nya. Aksi sulap yang judulnya 'Jempol Putus'.
"Bu Aini aku bisa sulap.....", katanya sambil menunjukkan dua tangannya melakukan aksi sulap 'jempol putus lalu nyambung lagi.
"Wah, hafid pinter sulap ya? ^^"
"iya", katanya
"Pinter sulap, pinter ngaji juga nggak?", tanyaku
"iya", Hafid mengangguk mantap.
"oke. ibu mau lihat tukang sulap yang pinter ngaji juga deh kalo gitu ambil iqro nya! ^^"
Hafid sudah sampai iqro 4 halaman akhir-akhir. Sebentar lagi dia iqro 5. Tapi halaman yang kusimak, masih ada yang belum lancar. Jadi setelah selesai menyimaknya membaca halaman itu, saya mau bilang kalo dia mesti belajar di beberapa kata yang saya beri gambar tanda bintang. Tapi belum juga saya bilang, begitu sodaqallahuladzim, dia langsung mbuka mbuka halaman berikutnya dan menghitung.
"Bu Aini besok sebentar lagi aku iqro 5. yeeee!!!", katanya sambil nyengir lebar.
"Mmm...Hfid,,", saya agak bingung gimana bilang bhw besok dia masih halaman ini lagi.
"Bu! Bu! berarti besok halaman yang ini ya bu? hafid tulis 'PR' ya bu biar hafid gak lupa",katanya sambil menunjukkan halaman berikutnya lalu tanpa babibu menulis 'PR' besar-besar di halaman itu.
Euhhh..@___@
"Mmmm..Hafid sayang, hafid halaman ini masih ada yang salah-salah lho..mesti belajar lagi di rumah ya. nih ibu kasih tanda bintang yang hafid belum lancar. nanti kalo udah bener, baru deh ke halaman berikutnya dan bisa iqro 5", kataku
"Mana bu? mana? mana yang masih salah? hafid benerin sekarang aja ya bu!",katanya bersemangat.
Wowwww, batin saya.
"oke!" jawab saya.
dan saya ajarin dia sampai betul, dan dia juga kelihatannya belum menyerah.
akhirnya bisa, bisa...bisa! ^____^/
selesai itu, hafid loncat-loncat kegirangan sambil teriak-teriak "ye bentar lagi iqro' 5, bentar lagi iqro 5!"
Dan ketika saya sedang menyimak iqro' dari anak lain, Hafid datang lagi,"Bu aku punya sulap lagi! Bu aku punya sulap lagi!"
^___________^a
Begitu saya melangkahkan kaki masuk ke kelas, beberapa anak memburu menghampiri saya dan bertanya, "namanya bu siapa bu? namanya bu siapa bu?". "Bu Aini, .", jawabku ^___^
Di kelas ini, saya menemani bu Mufti dan Bu Fitri. Ketika saya perkenalan di depan kelas, saya bertanya dulu "Tadi ketika masuk, sudah ada beberapa anak yang kenalan dengan ibu, lho. Hayo nama ibu siapaaa?".
Sekelompok anak mengangkat tangan sambil bilang 'Saya tau Bu! Saya tauuuu'.
"Saya Tau bu! namanya Bu Aini!", teriak salah satu anak sambil berlutut di kursi dan mengacungkan jari ke depan.
^___^
Hafid, nama anak itu. Dia yang paling berkesan buat saya di hari pertama kemarin. Bagaimana tidak, begitu perkenalan usai, setelah dibimbing membaca surat Al-Maun dan Al-Quraisy oleh Bu Mufti dan Bu Fitri, lalu membaca doa Masuk dan keluar masjid...ketika waktunta baca iqro', Hafid langsung menghampiri saya dan menunjukkan 'aksi sulap' nya. Aksi sulap yang judulnya 'Jempol Putus'.
"Bu Aini aku bisa sulap.....", katanya sambil menunjukkan dua tangannya melakukan aksi sulap 'jempol putus lalu nyambung lagi.
"Wah, hafid pinter sulap ya? ^^"
"iya", katanya
"Pinter sulap, pinter ngaji juga nggak?", tanyaku
"iya", Hafid mengangguk mantap.
"oke. ibu mau lihat tukang sulap yang pinter ngaji juga deh kalo gitu ambil iqro nya! ^^"
Hafid sudah sampai iqro 4 halaman akhir-akhir. Sebentar lagi dia iqro 5. Tapi halaman yang kusimak, masih ada yang belum lancar. Jadi setelah selesai menyimaknya membaca halaman itu, saya mau bilang kalo dia mesti belajar di beberapa kata yang saya beri gambar tanda bintang. Tapi belum juga saya bilang, begitu sodaqallahuladzim, dia langsung mbuka mbuka halaman berikutnya dan menghitung.
"Bu Aini besok sebentar lagi aku iqro 5. yeeee!!!", katanya sambil nyengir lebar.
"Mmm...Hfid,,", saya agak bingung gimana bilang bhw besok dia masih halaman ini lagi.
"Bu! Bu! berarti besok halaman yang ini ya bu? hafid tulis 'PR' ya bu biar hafid gak lupa",katanya sambil menunjukkan halaman berikutnya lalu tanpa babibu menulis 'PR' besar-besar di halaman itu.
Euhhh..@___@
"Mmmm..Hafid sayang, hafid halaman ini masih ada yang salah-salah lho..mesti belajar lagi di rumah ya. nih ibu kasih tanda bintang yang hafid belum lancar. nanti kalo udah bener, baru deh ke halaman berikutnya dan bisa iqro 5", kataku
"Mana bu? mana? mana yang masih salah? hafid benerin sekarang aja ya bu!",katanya bersemangat.
Wowwww, batin saya.
"oke!" jawab saya.
dan saya ajarin dia sampai betul, dan dia juga kelihatannya belum menyerah.
akhirnya bisa, bisa...bisa! ^____^/
selesai itu, hafid loncat-loncat kegirangan sambil teriak-teriak "ye bentar lagi iqro' 5, bentar lagi iqro 5!"
Dan ketika saya sedang menyimak iqro' dari anak lain, Hafid datang lagi,"Bu aku punya sulap lagi! Bu aku punya sulap lagi!"
^___________^a
AMM dan Les
-->Anak kecil mengajari orang dewasa dengan caranya. Cukup
unik, karena mereka tidak mengajari dengan kata-kata yang indah dan bernada
menggurui. Tidak seperti orang dewasa, menyampaikan pesan dalam nasehat berupa
untaian kata yang memang sengaja dibuat menarik dan terkonsep.
Setidaknya, itu kesimpulan yang saya dapatkan di hari ini;
hari pertama mengajar di dua tempat yang berbeda. Di Lembaga Pendidikan Al-Qur'an AMM Yogyakarta dan menjadi guru les untuk Nia, salah seorang murid kelas 5 SD.
Awalnya, saya terima tawaran bekerja di sana karena beberapa hal:
1. Mengingat laptop yang uda rusak engselnya (gara2 ketiduran pas hilwa main game di leptop +__+), sy btuh modem lagi, iuran2 kkn ke RajaAmpat yang gak murah dan perpanjangan rumah kontrakan. Ditambah lagi, sadar diri kalo umur saya udah 21 tahun (taun ini berarti 22) membuatku mulai malu untuk terus 100% minta uang hidup ke ayah. Di saat begini, rasanya hak ku sudah harus berkurang, karena aku harusnya uda bisa menghidupi diriku sendiri. aku punya kaki, punya akal, punya kendaraan, punya kesempatan..punya segala hal untuk bisa menopang at least kehidupanku sendiri di jogja. Ayah semakin tua, tapi pekerjaan dan amanahnya bukan malah semakin berkurang, malah semakin bertambah. Sempat terpikirkan, sudah seharusnya saya menikah, jadi beban ayah bisa sedikit terkurangi oleh ku. jhahahahaha..apaddehhh... ^___^ tapi, yaaa Allah masih mengizinkanku single dan berusaha mengembangkan diriku lebih oke lagi :D
2. Karena mereka anak-anak. Kalau saya tidak belajar untuk mendidik mereka dengan cara yang baik, lalu siapa lagi? Girl Band dan Boy Band itu kah? televisi kah? host infotainment kah? =) Lagipula, ini smua kelak juga untuk mendidik anakku kelak, kan..
3. Latihan KKN. Yup. juli-agustus nanti saya KKN di RajaAmpat. Mungkin aktivitasku sekarang melelahkan, tapi lumayan lah buat latian di RajaAmppat nanti. Pas puasa lhooo.. =o
4. mengisi waktu dengan hal yang bermanfaat.
Hey, saya bahagia bersama mereka. Biar lebih sedikit ringan, maka sebut saja rutinitas baruku ini adalah menghabiskan sore ku bersama anak-anak. Dan beberapa malam (3x seminggu) untuk menemani belajar anak SD.
okeiii lalu alasan yang ke-5 ini muncul dengan tiba-tiba setelah melihat cara mengajar di TPA AMM. Ya! AMM bisa dibilang adalah pusat pelatihan pendidikan qur'an di Yogyakarta. Mereka punya guru2 yang hebat dan kurikilum yang cihuy. Tiba-tiba teringat musola di Perum. BPI ku di cilacap yang sepi dan anak2 yang dulu suka main ke rumah untuk belajar membaca iqro' tapi tidak bertahan lama. Hanya karena qt belum tau mereka harus dibagaimanakan selain hanya menyimak bacaan iqro mereka, bermain dan makan snack. T__T
Suatu saat nanti, saya ingin ada untuk mereka tak hanya sekedar menyimak bacaan iqro mereka, bermain dan memberi cemilan
okeiii lalu alasan yang ke-5 ini muncul dengan tiba-tiba setelah melihat cara mengajar di TPA AMM. Ya! AMM bisa dibilang adalah pusat pelatihan pendidikan qur'an di Yogyakarta. Mereka punya guru2 yang hebat dan kurikilum yang cihuy. Tiba-tiba teringat musola di Perum. BPI ku di cilacap yang sepi dan anak2 yang dulu suka main ke rumah untuk belajar membaca iqro' tapi tidak bertahan lama. Hanya karena qt belum tau mereka harus dibagaimanakan selain hanya menyimak bacaan iqro mereka, bermain dan makan snack. T__T
Suatu saat nanti, saya ingin ada untuk mereka tak hanya sekedar menyimak bacaan iqro mereka, bermain dan memberi cemilan
Request!
Halo bumi....
Hari-hari yang kujalani di atas
mu semakin aneh saja.
Entah karena aku yang sudah penuh
sesak atau dirimu yang sudah penuh sesak, sehingga urusan orang-orang
bertebaran di udara tanpa bisa ditangkap dengan cepat.
Lupa. Lupa. Lupa. Lupa. Dan
selalu lupa.
Untuk ingatan jangka panjang, aku
udah punya solusinya. Cukup dengan tiap hari menuliskan apa yang terjadi di
planet bumi di hari itu. Jadi aku punya puluhan buku yang kusimpan, semacam
dokumentasi untuk jaga2 bila suatu saat aku melupakan masa-masa yang berharga.
Tapi ingatan jangka pendek,
ternyata punya dampak nggak kalah hebat kalau tidak dicari solusinya juga untuk
diingat. Misalnya lupa janji dengan orang, lupa pin atm, lupa mengembalikan
buku pinjaman yang per hari nya didenda seribu rupiah (bayangin aja kalo telat
sebulan atau setahun? Dan mending Cuma satu buku, lah kalo lima?? Euuuhhh
+__+), lupa password di akun niaga,jejaring sosial, portal akademik,email dll
(lihat,jaman sekarang semua uda serba pake password dan aku bingung bagaimana
menghafalnya. Maka semua akun beserta password kutulis di sebuah buku dan kamu
bisa bayangin gimana nasibku bahwa ternyata buku itu hilang atau aku yang lupa
naroh, gatau pokoknya lupa itu buku ada di mana dan kenapa bisa raib. Euhh
+__+.
Lalu ingatan jangka pendek juga nggak kalah penting dalam menghitung
puasa ganti ramadhan karena halangan. Bayangin kalo lupa jumlah hari yang wajib
diganti, dosanya segunung rinjani, tauuuu! Euuhh +__+ (tapi alhamdulilah yg ini kucatet pake turus
di memo hp tiap kali aku berbuka puasa dengan niat puasa mengganti di hari itu.
Cuma bisa berdoa semoga aku gak lupa menggambar turus dihari itu). Terus,kalo
lupa hutang. Baik lupa membayar hutang, aduh tagihannya di akhirat mana bisa
kebayang +__+ masih mending klo lupa dihutangin. Walo klo pake itung2 an dunia
jadinya tekor sih...tapi aku selalu berdoa semoga lupa dihutanginnya bisa
nambal dan ngapus hutang yang lupa kubayar ke orang lain (euuhhh +__+).
Disiasatinnya,klo utang selallu dicatet dan alhamdulilah catetannya ga pernah
ilang. Kecuali kalo lupa nyatet. Euhhh +__+
Kayak hari ini, rasanya jadi
orang bodoh sedunia dan pinin pindah planet +__+
Dimulai dari pagi hari, dengan
riang beres-beres kamar. Tapi mendadak kayak ketimpa borobudur pas liat dua
buku kuliah berlabel ‘PERPUSTAKAAN UGM’ ada di rak. Lah??kan baru libur dua
minggu di rumah. Harusnya buku ini udah nggak di aku lagi? Berarti aku belum
ngembaliin??? +___+ langsung kuraih buku itu dan cek lembar paling belakang di
mana tertempel tanggal pengembalian yang seharusnya. 4 januari 2013. Dan
sekarang udah tanggal 6 februari 2013. Telat sebulan! Untuk dua buku! T_T
Lalu pagi sekitar pukul 10 pagi
aku pergi dengan sederet agenda yang ud kutulis di memo hp”
-Ambil bukti pembayaran spp untuk
syarat KRS selain kartu mahasiswa
-ketemu teman kkn,ngasihin modem
untuk dipakai survei ke rajaampat
-ke perpus ugm kembalikan buku
-Ambil borang KRS
-ambil uang di atm
-ambil londrian selimut
Okey,garis takdirku hari ini,apa
yang kujalani,kita semua udah tau . . secara garis besarnya ya yang tertulis di
memo itu kan? Dan aku bakal jabarin per point agenda tersebut! +_+
Ambil Bukti Pembayaran
Ud diambil dari mas kukuh, lalu
dicopy satu biar ada cadangan. =)
Ketemu teman kkn,ngasihin modem untuk dipakai survei ke rajaampat
BERES. Tapi ada yang
lupa,modemnya belum ada tutup nya. Baru inget ketika temenku itu tanya,”ini gak
ada tutupnya?”. Modem itu pemberian dari mas kukuh. Padahal tadi baru ketemu
sama orangnya, tapi selalu lupa nnyain tutupnya. +__+ sebenernya status tutup modem bisa jadi
‘perlu’ dan ‘tidak perlu’. Karena itu modem pemberian, dikasih tanpa tutupnya
pun sebenernya gak masalah. Tapi kalo dipikir buat apa orang nyimpen tutup
modem? Mungkin lebih berguna kalau tutupnya itu bersama badannya.
Setidaknya,gak nyempit2 in kos kosannya mas kukuh. Pasti tutup modem jadi hal
yang useless kan di kosannya? Buat apa coba,miara tutup modem? Xixixxiixi ^^
Ke perpus ugm kembalikan buku
akhirnya saya ke perpus untuk
mengembalikan dan dendanya 54ribu, saya DP dulu 20rb dan meninggalkan kartu
mahasiswa.. euhh +__+
Ambil borang KRS
Kartu mahasiswa. Yup. Ini
keodongan kedua di hari ini. Begitu dari perpus, aku langsung ke fakultas untuk
ambil borang KRS. Dan ketika di depan loket pengambilan, baru
sadar. Syarat pengambilan adalah Kartu Mahasiswa dan Bukti Bayar SPP. Lah kan
KTM kukasihin ke perpus tadi? +__+ alhamdulilah pnya potocopyan KTM di dompet.
Semua kartu penting kyk KTM,STNK dan KTP semuanya kusiapin fotocopyannya kl
diperluin sewaktu2. Terutama KTP, pengalaman sering diminta nih kalo daftar2
perpus, lembaga dll. Kan ribet klo mesti motocopy dulu. Hehe. Jadi untuk
ngambil KRS yg disodorin adlh potocopyannya. Sempet ditanya sih sama
petugasnya,”KTM aslinya mana?”, dan alhamdulilah tanpa harus nyodorin Kartu
Pemakluman Lupa (karena emang gak punya juga sih), si bapak ngangguk kalem pas
kubilang KTM nya ada di perpus UGM. =D
Ambil uang di atm
Tekan-tekan angka, masukin nomor
pin 0307 (bukan nomor pin yang sebenarnya)...gak masuk2, gak bisa2. ‘Maaf untuk
sementara kartu ini tidak diizinkan untuk digunakan’, gitu yang tertulis di
layar mesin atm. Akhirnya, di luar yang direncanakan, melenceng sedikit dari
agenda awal, aku ke bank mandiri untuk mngurus kartu atm yang mendadak ‘ga
diizinkan untuk digunakan’ itu. Alhamdulilah buku tabungan selalu dibawa ke
mana mana di dompet (padahal gak aman ya malah? Bukannya buku tabungan harusnya
diamankan di lemari atau di laci? Enthlah, tapi aku beruntung membawanya hari
ini. Hehe) Dapet antrian no 123 , padahal antriannya baru sampe nomer 106.
Sempet mo pergi aja dan ngurus besok pagi karena antriannya lama dan aku
kelaperan. Cuma bisa berdoa semoga keruyukan perut nggak kedengeran sama
nasabah yang duduk di sampingku +___+
Singkat cerita, setelah sedikit
curhat dengan customer service, atm ku dinyatakan terblokir karena kesalahan
memasukkan pin selama 3 kali berturut-turut. Aku bengong,”kok bisa?”. Hmm..jadi
inget atm ku pernah dipake sama insan, jgn2 dia yang salah masukin nomer pin
terus. Grrrr...
Habis ngurus atm yg terblokir
itu, aku pun nyoba ke atm lagi. Klik klik klik klik masukin no pin 0307.
“MAAF,NOMOR PIN YANG ANDA MASUKKAN,SALAH.” Whatttt???!! Tiba2 aku ngerasa oon.
Ini kenapa sih sebenernya? @___@ Astaghfirullahaladzimmm!!! No pin ! lalu aku
nyoba mencet 0710. Dan..BISA!! jadiiiii ternyataaaaaaaaaaaaaaaa daritadi aku
masukin nomor pin ku yg lama. 0307 itu no pin yang lama. Habis liburan 2 minggu
di rmh, ga pernah ambil duit di atm..begitu kembali jadi anak kosan, ternyata
nomer pin malah lupa dan pede banget, lupa nya awet, yang diinget malah pin
lama T__T jadi? aku sendiri yang salah masukin no pin sampe tiga kali? Yg
dimaksud mbak2 CS nya itu adalah kesalahan pin yg baru kulakukan barusan? Jadi
aku lah penyebab atm ku terblokir? Tapi aku gak nyadar? Ampe gak nyadar juga
pas mbak nya bilang kesalahan masukin pin 3 kali? Gak nyadar juga setelah
keluar dari bank? Juga waktu ke atm yang kedua kalinya? Yg bkin nambah2 agenda
di hari ini ? yang bikin bela2 in antri di nomor 123? Sambil kelaperan pulak?
It’s me? Because of..... LUPA? +___+ T.E.R.L.A.L.U. HIKSSSSS
Udah mana pas lagi nunggu antrian
itu, aku dapet sms dari nomor baru. Katanya,” Yth. Peminjam buku perpustakaan
yogyakarta, harap mengembalikan buku pinjaman anda karena pemustaka yang lain
sedang menunggu” ato kurang lebih kayak gitu lah kalimatnya. Intinya, aku blm
ngembaliinn buku pinjaman dari perpus kota jogja. And you kno what?? Uda setaun
hampir 2 tahun ini aku gak nginjekin kaki di itu perpus. Bgtu nyampe di kos, ku
cek buku.. trnyata ada 2 buku yg emang blm kukembaliin. Lalu? Harus gimana
nih?? Denda hampir dua tahun itu nominalnya berapa??? Bayangpun...+__+
Ambil londrian selimut
Complete enough. Lupa bawa nota
londri +__+
So...
Jadi pingin request:
A.
Tambahin speed otak sedikiiiiiiiiit lagi. Jadi
gak lemot2 amat. Kalo bisa ditancepin smartfren antilelet,uda dicolokin dari
jaman kapan,deh!
B.
Bikinin Kartu Pemakluman Lupa yang bisa
dimanfaatkan dalam keadaan-keadaan darurat. Untuk ditunjukan pada orang yang
tidak mengenalku. Dengan kartu itu, ketika aku menunjukan kartu itu, org
percaya kalau aku melakukan kesalahan yg mungkin merugikan mereka ya karena
memang aku beneran lupa. Lalu mereka percaya dan memaklumi. Siapa tau kalo aku
melakukan hal yang merugikan orang lain di kasus fatal karena lupa, lalu kasus
itu di bawa naik pengadilan dan aku dituntut hukuman berapa ratus milyar /
kurungan seumur hidup/eksekusi mati, ketika aku menunjukan kartu itu, kasus
dihapuskan saat itu juga oleh hakim +___+
C.
Pindah ke planet lain. Maybe, bisa planet yg
lebih sepi di mana urusan-urusan yang ada tidaklah menyulitkan untuk kuingat
dan di planet itu mungkin di jual robot-robot reminder semacam hewan peliharaan
yang setingkat lebih berguna daripada piaraan di bumi. Soalnya piaraan di
planet baruku itu bisa langsung mengeong (klo itu semacam kucing) kalo di detik
itu aku mulai melupakan sesuatu. Lalu setelah itu dia bisa bicara memberi tahu
hal yang aku lupakan.
D.
Manager pribadi. Sepertinya yang butuh manager
gak cuma artis, tapi saya juga udah mulai butuh manager, kayaknya. Jadi saya
hanya tinggal menjalankan apa yang harus saya jalankan, karena jadual sudah ada
yang simpan otomatis dan mengingatkan kalau sudah waktunya harus dilakukan.
#kok jadi berasa robot ya? euhhh+___+
Langganan:
Postingan (Atom)