Sudahlah, ridho Allah lebih penting.
Aku mulai berpikir, sudah lebih dari cukup bahwa aku tau kau mencintaiku dan aku begitu juga sebaliknya.
Sungguh berat bagiku untuk mencintaimu pada saat ini.
Kita cuma manusia. Bisa apa dengan urusan hati. Dan benar bila dulu sempat kukatakan, bahwa u are my kryptonite.
kau, melemahkanku.
Sungguh berat bagiku untuk mencintaimu pada saat ini.
Kita cuma manusia. Bisa apa dengan urusan hati. Dan benar bila dulu sempat kukatakan, bahwa u are my kryptonite.
kau, melemahkanku.
'Bukan karena mencintaimu dalam diam maka aku akan menderita.
Namun ketika kuharus berpura-pura tak mencintaimu di depanmu...itulah yang paling pedih'
Karena itu,
bantu aku untuk mencintaimu dalam diamku
Aku ingin kembali menjadi seseorang yang takut pada Tuhanku.
Itu saja.
Semua yang kukatakan, bukan untuk mengajari. bukan untuk menunjukkan bahwa aku lebih tau. Bukan juga untuk menguji seberapa paham kau akan diriku dan juga pemikiranku.
Aku hanya ingin memastikan diriku bahwa aku benar-benar mencintaimu dengan sebenarnya. Jika aku harus menangis, aku kan menangis. Menangis karena disela hatiku yang terus mencintaimu, ada segunung pula harapan untuk bisa membersamaimu di syurga kelak. Adalah dua hal yang sangat kontras, karena sekarang aku bukan siapa siapamu di hadapan Allah. Kau tau aku tak berhak sama sekali untuk mencintaimu dalam teriaku. Jadi, jangan lagi beritahu aku lagi tentang kau mencintaiku. Anggap saja aku sudah mengetahuinya.
Dan setelah tulisan ini selesai pada huruf terakhirnya,
izinkan aku berkata terakhir kalinya,dan aku sungguh berharap takkan kau temui lagi kalimat ini di manapun keluar dari lisan atau huruf yang kuketik untukmu sebelum Allah meridhoi ;
"aku mencintaimu" .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar