aku nggak punya resolusi. krn menurut pengalaman, tiap kali bikin resolusi selalu tidak tercapai. ehehehe #jgn dicontoh deh
Seperti biasa, ada yang bikin kangen kalo sehari aja nggak buka socmed. Bukan apa-apa. Aku punya keluarga yang baru, yang asik buat seru-seruan. keluarga baru yang kudapatkan waku menghabiskan 60hari di Kepulauan Raja Ampat. Lama banget nggak buka fb, iseng2 ku klik tab chatting grup my new family itu. Mau liat topic apa yang sekarang lagi mereka bicarain. Aku jadi berasa paling katro, karena buka internet jarang, WA / line pun nggak ada (semenjak androidku ilang). Jadi, kalo kangen mereka. . aku cuma bisa gigit jari. hiks.
Terakhir kali aku buka chat itu, sekitar 2 minggu yang lalu. Topik yang terpasang di judul tab chat yaitu masih,'wacana ngumpul2 di akhir tahun'. Sekarang topiknya jadi 'Resolusi 2014?'. Mungkin karena topik pertama udah terealisasi. Kumpul2 akhir tahun di warung bakso nya Gaiety dan Sandi. Di sana, kita sabotase tempat makan mereka dengan agenda makan bakso, tuker kado dan performance gonjreng2 gitar. Walau sedikit gaduh, tapi lagu yang dinyanyikan cukup berarti. Tentunya, yang nyanyi2 cuma yang cowok2. Sok-sok akustikan gitu. pake gitar, meja, kecrekan dan ada puisinya juga.
Ngomongin resolusi, sebenernya aku gak bikin resolusi karena sudah terlanjur patah hati. resolusiku hampir nggak pernah berubah setiap tahunnya; nulis buku dan murojaah juga nambah hafalan. tapi ya itu tadi, selalu patah hati di akhir tahun. resolusi yang tidak kunjung ada yang tercapai, malah bikin resolusi itu harus selalu terulang kembali untuk tetap ada di list. nggak ada yang dicoret, apalagi nambah list resolusi. hiks
yang tambah bikin males ngelist resolusi adalah banyak hal hal di luar list, malah kudapatkan. dan juga hal-hal yang tidak kuminta , malah didatangkan.buktinya, taun kmrn ga ada tuh list pengen ketemu kalian2 dan jalan2 ke timur indonesia. Tapi alhamdulilah Allah kasih tuh. . Kalian adalah kado terindah yang kudapat walau kalian nggak pernah ada di list ku. hihi ^^
Smnjak itu, ga pnah tulis RESOLUSI, tp EVAUASI.
apa aja yg udah dicapai, udah sampe mana move on nya, dst. Dan aku mensyukuri hal itu.
Indias Nurul Aini

- Ai Yotsuba
- “Jangan Percaya Saya” Saya adalah seorang gadis kecil yang suka berbohong Kalau saya pinokio, maka hidung saya pastilah akan bertambah panjang tiap kali saya tersenyum dan tertawa sambil berkata,”hahaha saya baik-baik saja ^___^ “ dan kalau rahasia bisa diuangkan, pastilah saya sudah kaya raya
Sabtu, 11 Januari 2014
Selasa, 10 Desember 2013
Ini ceritaku, apa ceritamu? ^^
Rezeki yang Allah datangkan untuk kita ada banyak sekali. Yang mana yang didatangkan terlebih
dahulu, tidak ada satu pun manusia yang tahu. Sebagaimanapun rapi manusia
merencanakan, semua akan berujung pada ketentuan Allah.
Bagi saya dan hampir
semua teman-teman wanita yang masih studi, tentunya mempunyai rencana-rencana untuk kapan
menikah. Rata-rata, jawabannya sama,”lulus dulu”, bahkan tidak sedikit ada yang
menambahkan,”kerja dulu”.
Ya, tidak salah sih.. lulus-kerja-menikah-punya anak
memang jadi top survei (kalo ini ibarat kuis famili 100) tentang kronologi
kehidupan yang ideal dan logis. Tapi ada juga yang urutannya kerja-lulus-nikah, karena dia semasa kuliahnya juga disambi kerja,dan malah asyik dengan dunia kerjanya, sehingga dia kerja dulu baru lulus (kenyataan kok, tmn saya ada yg bgini). Ada juga yang nikah dulu, baru kemudian kuliah, lalu lulus dan dapat kerja. Ah, bagi saya, bagaimanapun urutannya, sama saja. .itu cuma alur kehidupan. yang mana yang dijalani lebih dulu,nggak masalah. Fleksibel
saja, sebab semua orang punya cerita dan mengapa dia - begini mengapa dia begitu .. Suatu hal yang ideal, kembali kepada masing-masing yang menjalani.
Bagi saya, menikah itu urusan
yang riskan tetapi juga jangan dijadikan suatu hal yang ditakuti. Kenapa riskan? Pertama, kita tidak pernah tau kapan Allah
menganugerahkan cinta di hati Adam kepada Hawa. Kalau iya sudah mantap, dan
siap, apa lagi yang ditunggu? Bukan terburu-buru, tapi hanya menyegerakan
semuanya menjadi barokah, di mana semua yang kita lakukan atas nama cinta
terhadapnya terhitung pahala. Perlu digarisbawahi ‘sudah mantap dan siap’ dan
itu kembali pada hati masing-masing lho. Kedua, keberhasilan dari pernikahan adalah everlasting. Forever. Sampai maut memisahkan, satu untuk selamanya, sifatnya
dunia-akhirat, tidak main-main lho.
Sedangkan skripsi, adalah satu hal kecil dari tuntutan duniawi. Menjadi
satu langkah kecil untuk kita lewati dengan cara yang baik. Insya Allah selesai
kalau dikerjakan dengan rutin, tekun dan kontinyu. Namun walaupun begitu,
‘bertemu dengan toga’ juga nggak ada yang sepakat bahwa itu hal yang mudah.
Sebab itu juga hal yang membutuhkan perjuangan yang menguras mental, fisik dan
batin. Hhehe.
Saya memutuskan
untuk menikah terlebih dahulu sebab saya ingin menyegerakan kebarokahan untuk
diri saya, dan juga untuk orang lain. Ini lebih ke merupakan bentuk rasa syukur
saya sih,pada akhirnya telah dipertemukan dengan seseorang yang juga udah
nyangkut di hati semenjak saya semester tiga (bocoran nih yee XD). Kebetulan
dia nya juga datangnya kepada saya, bukan yang lain. Dengan hati yang
sebenarnya juga ketar-ketir sebab saya tidak bisa memastikan diakah jodoh saya
walaupun mungkin boleh jadi saya menyukainya. . >_<
Sebut saja dia Si Kakak. Dia satu almamater denganku, Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada. Kami terpaut beda 3 generasi (beda angkatan), di saat saya masih angkatan muda, dia sudah angkatan tua Xb
Jadi, otomatis, ketika dia sudah bekerja, saya masih kuliah. Saat itu, suka hanyalah sekedar suka. Biar saja, suka kan manusiawi. Saya saat itu juga belum terpikir akan menikah dalam waktu begini (maksudnya, msh kecil, msh kuliah gitu loh. Nikah? emm rasanya itu nanti2 deh.. ga akan ada yang 'dateng' dlm wkt dekat ini deh kayaknya. Dan seandainya ada, saya kayaknya bakal langsung nolak. secara,.masi kuliah gituu loo). Dan itu lah, sedikit bocoran yaa..jangan pernah berkata seperti ini, nanti kualat kayak saya (lhoo? XD). Iya, sebab itu sama saja mengingkari kuasa Allah. Allah bisa saja datangkan jodoh tiba-tiba jika Dia menghendaki. Seperti itulah, sepertinya saya mendapat sedikit 'teguran' dari perkataan saya yang padahal cuma 'mbatin' itu.
Di saat Si
Kakak sedang bekerja di luar jawa, di pertengahan dan diakhir tahun 2012, ada
dua orang lain yang berniat datang pada saya. Saat itu, apa lah daya. .keduanya
orang yang shalih. Rasanya kayak kesamber petir, bahwa apa yang saya pikir tidak mungkin terjadi, kok yaa malah kejadian. >_< Menolak pun tidak semudah yang dibayangkan. Akhirnya saya banyak merenung dan 'curhat' ke Allah, saya harus apa. Akhirnya, sebagai bentuk 'penerimaan' dari 'teguran' itu, saya hadapi saja. Saya saat itu sadar, betapa saya sudah meragukan kuasa Allah. Segalanya bisa terjadi. Ya, segalanya bisa terjadi. Akhirnya, saya memutuskan untuk berjalan atas 'titah' Nya, kali ini dengan segunung kepercayaan bahwa Allah punya penyelesaian yang indah dibalik semuanya. Yang saya perlu lakukan adalah menyikapi nya dengan baik. Kali ini, saya benar-benar menyerah, mungkin udah lambai2 ke kamera atau lambai2 bendera putih ke Allah. Lambai-lambai ke kamera dan bendera nya diganti sama banyak solat istikhoroh dan berdoa di setiap shalat dan malam hari. Kali ini, sebagai tanda kepasrahan saya, saya lebih suka Allah yang menentukan takdir
saya walau saya mungkin sudah memiliki kecenderungan di hati terhadap
seseorang. Saya hanya berazzam, akan melewatinya dengan apa yang sudah
ditentukan olehNya. Jika ada yang berniat baik pada saya, seandainya saya harus menolaknya,saya akan menolak dengan alasan yang baik (bukan karena subjektivitas krn saya sudah ada kecenderungan pada orang lain). Jikapun saya dipertemukan dengan dia, orang yang saya sukai
pada akhirnya (Si Kakak), saya menginginkan cara yang ahsan (baik). Saya hanya
mencoba mengaplikasikan bahwa YA, RENCANA ALLAH AKAN SELALU LEBIH INDAH. Dan juga sebagai salah satu bentuk 'penebusan dosa' saya yang sudah pernah meragukan Allah secara tidak langsung itu. Kali ini, saya harus yakin bahwa jika memang takdir saya adalah Si Kakak, maka siapapun orang yang saya temui, semuanya itu..akan tetap berakhir pada Si Kakak. Allah punya cerita, Allah punya cara, selalu punya cara..untuk menjadikan sesuatu yang tak mungkin menjadi mungkin, sesuatu yang dulu pernah saya ragukan (walaupun tidak sengaja) melalui batin.
Singkat cerita, saya tidak jadi berproses dengan keduanya. Yang pertama, karena
Allah menimbulkan keraguan di hatinya tentang kesiapan dirinya terhadap saya, secara
tiba-tiba. Wallahua’alam, Allah yang Maha Membolak-balik hati. Sedangkan yang
kedua, dia kakak tingkatku di sekolah dulu. Rupanya, dia masih mengumpulkan keberanian untuk mengatakan langsung pada saya.
Selama ini dia hanya berani bertanya tentangku lewat teman2ku. Apa boleh buat,
bagiku, tidak ada yang perlu direspon. Lagipula, aku juga tidak mengenalnya sama sekali. Hanya tau-tau dia nongol di facebook dan mengenalkan dirinya sebagai alumni sekolah. Seandainya saya berproses dengannya, saya tidak tau apa-apa tentangnya, orangnya yang seperti apa juga saya tidak tau. And....surprise...tidak ada yang pernah
menduga, bahwa kepulangan si Kakak yang pertama kali ke jawa, di cuti
pertamanya..ia benar-benar datang ke rumahku. My home sweet home yang kini jadi tambah sweet karenanya. . hihi ^^
Beberapa minggu setelah Si Kakak melamar saya, kakak kelasku (orang kedua, yang kuceritakan tadi) akhirnya berani mengutarakan maksudnya pada saya. Dan saat itu saya sudah punya jawaban pasti untuknya, bahwa seseorang yang lain telah terlebih dulu menkhitbah saya. Sesuai syariat, tidak boleh ada khitbah di atas khitbah. Ah, tuh kan..saya kemudian membatin, dengan siapa pun saya menikah, sudah kemungkinan besar akan terjadi di tahun 2014 ini. Tapi saya sangat amat bersyukur, bahwa yang datang adalah orang yang saya kenal baik dan memang ada rasa suka terhadapnya. Berharap yang kemarin itu adalah khitbahku yang pertama dan terakhir. Jangan ada lagi. Dan sampai detik ini, saya merasa mendapatkan kemudahan-kemudahan dari Allah dalam menjalani segala sesuatunya yang berkaitan dengan menjelang hari bahagia kami di tahun depan Insya Allah. Saya hanya berharap, semoga kemudahan-kemudahan yang diberikanNya ini merupakan suatu tanda bahwa keridhoan Allah memang ada disini. Aamiin ya Rabbal 'alamiin..
Maka
kujawab begini untuk setiap pertanyaan tentang keputusan menikah sebelum
wisuda, “Doakan lancar aja deh ya,.^^ Mau
gimana lagi, pikirku..bertemu dg jodoh itu lebih sulit daripada mendapatkan
gelar S1. Hehe. Jadi, kalo jodoh udah
datang, ya diterima aja. Ternyata dipertemukan dg jodohnya sebelum dipertemukan
dg toga nih (ewww ^^). Smoga dia adalah jodohku, yang pertama dan terakhir :3”
Semua
orang punya cerita.
Ini
ceritaku, apa ceritamu? ^^
Kamis, 05 Desember 2013
Semacam cerita apa ya
Pada
tahun 2008 di Bandung, ada sebuah kisah nyata yang amat mengharukan.
Ini tentang kisah cinta jarak jauh yang dialami oleh sepasang kekasih
yang bernama Samara dan Ari.
Samara adalah seorang mahasiswi dari sebuah universitas terkenal di
Bandung yang menjalin cinta jarak jauh dengan seorang pemuda baik yang
terpaksa harus meninggalkan Samara ke Papua karena ada kontrak kerja
dengan salah satu perusahaan di Papua, tapi itu tidak akan lama karena
kontraknya hanya 6 bulan apalagi sekarang kan telekomunikasi sudah
lancar apalagi para provider telepon seluler sudah bersaing menawarkan
nelpon murah. Ari sangat mencintai Samara dan begitupun sebaliknya
samara pun sangat mencintai Ari, jadi Sebelum berangkat Ari berjanji
pada Samara kalau ia kembali nanti ia akan melamarnya secara resmi
kepada orangtua Samara, mendengar itu Samara sangat bahagia.
Samara ini mempunyai julukan dari teman-temannya yaitu miss ringring
itu karena kapanpun dan dimanapun Samara berada dia tidak pernah lepas
dari Handponenya, ya sms lah, ya nelpon lah. Selain memang karena sang
pujaan hati yang berada jauh Samara memang dasarnya sangat hobi menelpon
sampai-sampai teman-temannya tidak pernah ada yang absen ditelpon
setiap hari… huh.. mentang-mentang lagi murah dasar miss ringring. Saking
hobinya menelpon, dengan nada bercanda Samara pernah berkata pada
teman-teman dan juga orangtuanya kalau ia meninggal nanti ia mau
dikuburkan bersama HP beserta simcard dan sekalian chargernya.
Kisah tragis itupun dimulai ketika hari kamis sore menjelang maghrib
ketika satu minggu lagi Ari sang pujaan hati akan kembali dari Papua,
ketika itu Samara baru saja pulang kuliah dan seperti biasa Hpnya berada
ditelinganya, tapi karena itulah ketika ia ingin menyeberang ia tidak
memperhatikan sebuah truk yang melaju kencang dan akhirnya ia pun
ditabrak dengan tragis dan sudah bisa ditebak Samara gadis ceria itu
tewas dengan cara yang tragis dengan Hpnya yang masih berada dalam
genggamannya. Semua teman-teman terutama orangtuanya sangat terpukul
dengan kematian Samara yang tragis dan mendadak. Semua orang yang datang
melayat tidak bisa tidak menetskan air mata, apalagi ketika mengetahui
kalau seminggu lagi kekasihnya nya akan datang dan yang lebih
mengharukan lagi sebenarnya Ari kekasih Samara belum mengethui kabar
kematian kekasihnya itu karena tidak ada yang tega menyampaikan berita
duka ini pada Ari.
Keanehan mulai terjadi ketika jenazah Samara akan diangkat menuju
pemakaman, jenazahnya tidak bisa terangkat sedikitpun bahkan dengan
banyak orang. Akhirnya orang pintar didatangkan dan orang pintar itu
memulai aksinya tidak lama kemudian ia berkata pada orangtua Samara
apakah ada pesan dari Samara sebelum meninggal? Orangtua dan teman-teman
samara saling memandang sebelum akhirnya ibu samara mengatakan tentang
keinginan Samara sebelum yang meminta dikuburkan bersama Hpnya. Hp dan
simcard beserta charger milik Samara diambil dan dimasukkan dalam kain
kafan Samara, hasilnya sungguh membuat semua orang yang hadir tercengang
karena setelah itu jenazah Samara dengan mudahnya dapat diangkat dan
selanjutnya dimakamkan.
Kisah mengharukan kembali terjadi ketika keluarga dan teman-teman
Samara memperingati tujuh hari meninggalnya Samara, itu karena saat itu
tiba-tiba di pintu rumah orangtua Samara muncul Ari, senua mata tertuju
pada Ari dan Ari pun bertanya-tanya dalam hati sebelum akhirnya ia
memberanikan diri untuk bertanya; ”ada apa?” Semua orang terdiam tidak
ada yang menjawab, walaupun akhirnya Ari menyadari sendiri keadaan kalau
ini adalah semacam tahlilan dan itu artinya ada yang meninggal, tapi
kelihatannya semua anggota keluarga Samara ada disini, kecuali Samara
sendiri!!! Ya kecuali Samara, Ari akhirnya menyadari ketidakhadiran
Samara, ia pun bertanya dimana Samara? Sekali lagi ia bertanya; “om,
tante, Samara dimana?” Beberapa saat semua orang masih diam, kemudian
dengan suara bergetar ayah samara berkata; “nak Ari sabar ya Samara
sudah meninggalkan kita semua, samara sudah dipanggil oleh Tuhan”. “om
jangan bercanda Samara tidak mungkin meninggal” jawab Ari. “ini
kenyataan nak, kamu harus terimah, seminggu yang lalu Samara mengalami
kecelakaan”. Ayah samara mencoba menjelaskan. Tapi Ari masih tidak
percaya “tidak mungkin Samara meninggal karena sampai hari ini saya
masih berhubungan melalui telepon dan tadi pagi saya masih sms-an ini
buktinya” kata Ari sambil memperlihatkan sms dari Samara. “Atau ada
orang lain yang menggunakan nomor Samara?” tambah Ari. Tapi tentu saja
semua orang sudah tahu kecuali Ari itu tidak mungkin karena Hp dan
Simcard milik Samara sudah dikubur bersama Samara. Mendengar itu Ari
makin merasa aneh dan tentu saja yang lain juga merasakan hal yang sama.
Setelah itu Ari meminta untuk diantar ke makam Samara dan semua orang
yang ada dirumah Samara pun ikut serta menuju makam Samara
Setelah sampai di makam Samara salah seorang teman Samara berkata
kepada Ari agar mencoba menghubungi nomor Samara, tapi belum sempat
menelepon Samara Hp Ari berbunyi dan betapa terkejutnya Ari dan juga
orang lain yang diperlihatkan bahwa yang menelepon adalah Samara. Ayah
Samara megatakan kepada Ari untuk menerimanya dan juga mengaktifkan loudspeakernya.
“halo sayang lagi ngapain?” suara ditelepon itu sangat jelas dan semua
orang dekat Samara sangat mengenal kalau tidak salah lagi itu adalah
suara Samara, seketika itu Ari langsung mematikan Hpnya dan orangtua
Samara kembali memanggil orang pintar, setelah kembali melakukan aksinya
dengan berbagai macam aksi dan dan mantra, tapi ternyata orang pintar
itu tidak bisa langsung memecahkan kasus ini, ia meminta waktu “besok
malam jam 8 tunggulah saya di rumah anda saya akan datang bersama teman
saya dan akan memberikan jawaban atas peristiwa aneh ini”.
Malam yang ditunggu itu pun tiba sang orang pintar datang bersama
temannya seorang paranormal telekomunikasi dan dialah yang akan
menjelaskan permasalahan ini dan jawaban yang ditunggu-tunggu itu pun
keluar dari mulut sang paranormal telekomunikasi…. ,"XL memang mempunyai signal terkuat , dimanapun anda berada, kemanapun anda pergi jaringannya selalu ada"
Heiiii yuuuuuuuuuuuu! yg bkin tulisan ini! saya uda baca serius2 lhoooooo. akhirnya kok ya koplak sekaliii XD XD
Jadi, ini semacam cerita apa yaaa? cerita hantu kah? cerita komedi kah? cerita mistis kah? cerita roman kah? atau cerita tragis? ato malah cerita jebakian betmen? apapun dehhhhh
Jadi, ini semacam cerita apa yaaa? cerita hantu kah? cerita komedi kah? cerita mistis kah? cerita roman kah? atau cerita tragis? ato malah cerita jebakian betmen? apapun dehhhhh
hahaaaa, thx for make me laugh XD
-tulisan ini sy dpt dari http://ichank19.blogspot.com/p/kisah.html-
Minggu, 17 November 2013
Memory
Kali ini, bukan tulisanku. Ini tulisan seseorang. Lagi suka aja baca2 tulisannya,
mungkin kali ini aku lebih mejadi seperti seorang penggemar ya? Hihiii. Yaudaaaaa anggap saja begitu lah... :)
lupa, bisa jadi suatu bncana atau justru menjadi karunia. why?
beberapa orang, dianugerahi karunia photographic memory, dimana dia dapat mengingat tiap detil kejadian yang terjadi dalam waktu yang singkat untuk diingat dalam waktu yang teramat lama. bisa jadi menjadi karunia, karena dapat menjadi senjata yang sangat ampuh untuk mengingat tiap detil dan menghindari keteledoran. namun, bisa jadi menajadi bencana atau semacam "kutukan" bagi beberapa orang. bayangkan, dia akan terus ingat apapun, bahkan hal yang sangat tidak disukainya. ada kenalanku yang mempunyai kemampuan ini, dan bagi dia ini adalah bencana, karena sampai hari ini dia sangat tidak mau melihat bus, kenapa? karena di kendaraan tsb dia kehilangan salah satu orang tuanya, dan dia terus ingat setiap detail kejadian hingga orang tuanya meninggal, dan kejadian itu terus berkelebat. "lupa itu suatu karunia kuh, saya berharap saya dapat melupakan banyak hal yang sangat tidak menyenangkan, sedikitlah bersyukur kamu dapat melupakan kejadian yang tidak kamu sukai"
tapi, lupa juga menjadi bencana, seseorang bisa kehilangan nyawa hanya karena lupa memasang peranti keselamatan. dan, lupa menjadi hal yang sangat menyakitkan ketika perlahan kita melupakan memory-memory yang berharga. pasti sangat menyakitkan, suatu ketika orang-orang sekitar kita tengah berbincang sesuatu di masa lampau, tapi kita sudah tak mengingatnya lagi. kita mencoba menggali memory dalam-dalam tapi tak menemukan apapun dalam ingatan kita. pasti sangat menyakitkan, ketika suatu waktu nanti cucu kita berkunjung tapi kita melupakan cucu kita. dan, pasti sangat sulit rasanya ketika berhadapan dengan orang yang sebelumnya sangat kita sayangi tapi kita tak mengenalinya. dan ketika menyadari, kita tengah mencari-cari rasa yang telah hilang dalam hati, mencoba kembali menggali rasa namun yang ditemukan hanya kerinduan mengingat semua memory itu.
buat "parathomon" (=P), saya sangat suka idemu, record every single moment happen to our life. karna suatu saat kita lupa, kita masih bisa membacanya untuk mengingatnya lagi, atau sekedar tersenyum dan berkata, "oh, saya dulu pernah seperti ini". dan, tanpa disadari kita sedang membuat mesin waktu yang akan menyimpan memory untuk kita kirim ke masa depan, dan di masa depan kita akan kembali ke masa lampau melihat kembali memory itu.
buat siapapun, yang ada dalam hidupku, mungkin nanti satu persatu aku akan lupa denghan kalian hingga aku lupa degan diriku sendiri. but, tiap detik waktu yang kulewati bersama kalian, aku sangat bersyukur pernah dipertemukan dengan kalian... thanks a lot mom, dad, friends, love, brother, sister, teacher, lecturer, and everyone in my life..
beberapa orang, dianugerahi karunia photographic memory, dimana dia dapat mengingat tiap detil kejadian yang terjadi dalam waktu yang singkat untuk diingat dalam waktu yang teramat lama. bisa jadi menjadi karunia, karena dapat menjadi senjata yang sangat ampuh untuk mengingat tiap detil dan menghindari keteledoran. namun, bisa jadi menajadi bencana atau semacam "kutukan" bagi beberapa orang. bayangkan, dia akan terus ingat apapun, bahkan hal yang sangat tidak disukainya. ada kenalanku yang mempunyai kemampuan ini, dan bagi dia ini adalah bencana, karena sampai hari ini dia sangat tidak mau melihat bus, kenapa? karena di kendaraan tsb dia kehilangan salah satu orang tuanya, dan dia terus ingat setiap detail kejadian hingga orang tuanya meninggal, dan kejadian itu terus berkelebat. "lupa itu suatu karunia kuh, saya berharap saya dapat melupakan banyak hal yang sangat tidak menyenangkan, sedikitlah bersyukur kamu dapat melupakan kejadian yang tidak kamu sukai"
tapi, lupa juga menjadi bencana, seseorang bisa kehilangan nyawa hanya karena lupa memasang peranti keselamatan. dan, lupa menjadi hal yang sangat menyakitkan ketika perlahan kita melupakan memory-memory yang berharga. pasti sangat menyakitkan, suatu ketika orang-orang sekitar kita tengah berbincang sesuatu di masa lampau, tapi kita sudah tak mengingatnya lagi. kita mencoba menggali memory dalam-dalam tapi tak menemukan apapun dalam ingatan kita. pasti sangat menyakitkan, ketika suatu waktu nanti cucu kita berkunjung tapi kita melupakan cucu kita. dan, pasti sangat sulit rasanya ketika berhadapan dengan orang yang sebelumnya sangat kita sayangi tapi kita tak mengenalinya. dan ketika menyadari, kita tengah mencari-cari rasa yang telah hilang dalam hati, mencoba kembali menggali rasa namun yang ditemukan hanya kerinduan mengingat semua memory itu.
buat "parathomon" (=P), saya sangat suka idemu, record every single moment happen to our life. karna suatu saat kita lupa, kita masih bisa membacanya untuk mengingatnya lagi, atau sekedar tersenyum dan berkata, "oh, saya dulu pernah seperti ini". dan, tanpa disadari kita sedang membuat mesin waktu yang akan menyimpan memory untuk kita kirim ke masa depan, dan di masa depan kita akan kembali ke masa lampau melihat kembali memory itu.
buat siapapun, yang ada dalam hidupku, mungkin nanti satu persatu aku akan lupa denghan kalian hingga aku lupa degan diriku sendiri. but, tiap detik waktu yang kulewati bersama kalian, aku sangat bersyukur pernah dipertemukan dengan kalian... thanks a lot mom, dad, friends, love, brother, sister, teacher, lecturer, and everyone in my life..
Senin, 11 November 2013
Rabu, 06 November 2013
Seseorang yang Mencintaimu
Seseorang yang mencintai kamu ...Tidak bisa memberi alasan, mengapa
ia mencintaimu ..Dia hanya tahu, di mata dia, kamulah satu - satu nya
... Seseorang yang mencintai kamu ...Sebenarnya selalu membuatmu
marah,gila, jengkel, stress ...Tapi ia tidak pernah tahu hal bodoh apa
yang sudah ia lakukan,karena semua yang ia lakukan adalah untuk
kebaikanmu ..
Seseorang yang mencintai kamu ....Jarang memujimu ...Tetapi di dalam hatinya, kamu adalah yang terbaik ...Hanya itu yang ia tahu ...
Seseorang yang mencintai kamu ....Akan marah atau mengeluh, ..jika kamu tidak membalas pesannya atau teleponnya ...Karena ia peduli, dan tidak ingin sesuatu terjadi padamu ...
Seseorang yang mencintai kamu ....Hanya menjatuhkan air matanya dihadapanmu ...Dan, ketika kamu mencoba menghapus air matanya, kamu telah menyentuh hatinya ... Di mana hatinya selalu berdegup, berdenyut, bergetar untukmu ...
Seseorang yang mencintai kamu ....Akan mengingat setiap kata yang kamu ucapkan ...Yang sengaja terucap, atau bahkan yang tidak sengaja ...Dan ia akan selalu menggunakan kata - kata itu, tepat pada waktunya ... Seseorang yang mencintai kamu ....Tidak akan memberikan janji apapun dengan mudah ...Karena ia tidak mau mengingkari janjinya ...Ia ingin kamu untuk mempercayainya,dan ia ingin memberikan hidup yang paling bahagia dan aman untukmu selamanya ...
Seseorang yang mencintai kamu ....Mungkin tidak bisa mengingat kejadian atau kesempatan istimewa, seperti perayaan hari ulang tahunmu, atau yang lainnya ...Tapi ia tahu bahwa setiap detik yang ia lalui adalah saat di mana... Ia mencintai kamu, dan tidakpeduli hari apakah ini ...
repost dari notes seseorang :)
Seseorang yang mencintai kamu ....Jarang memujimu ...Tetapi di dalam hatinya, kamu adalah yang terbaik ...Hanya itu yang ia tahu ...
Seseorang yang mencintai kamu ....Akan marah atau mengeluh, ..jika kamu tidak membalas pesannya atau teleponnya ...Karena ia peduli, dan tidak ingin sesuatu terjadi padamu ...
Seseorang yang mencintai kamu ....Hanya menjatuhkan air matanya dihadapanmu ...Dan, ketika kamu mencoba menghapus air matanya, kamu telah menyentuh hatinya ... Di mana hatinya selalu berdegup, berdenyut, bergetar untukmu ...
Seseorang yang mencintai kamu ....Akan mengingat setiap kata yang kamu ucapkan ...Yang sengaja terucap, atau bahkan yang tidak sengaja ...Dan ia akan selalu menggunakan kata - kata itu, tepat pada waktunya ... Seseorang yang mencintai kamu ....Tidak akan memberikan janji apapun dengan mudah ...Karena ia tidak mau mengingkari janjinya ...Ia ingin kamu untuk mempercayainya,dan ia ingin memberikan hidup yang paling bahagia dan aman untukmu selamanya ...
Seseorang yang mencintai kamu ....Mungkin tidak bisa mengingat kejadian atau kesempatan istimewa, seperti perayaan hari ulang tahunmu, atau yang lainnya ...Tapi ia tahu bahwa setiap detik yang ia lalui adalah saat di mana... Ia mencintai kamu, dan tidakpeduli hari apakah ini ...
repost dari notes seseorang :)
Selasa, 05 November 2013
Ketika kau datang
Hari itu, seseorang yang ditunggu
kehadirannya, benar datang. Seseorang yang belum pernah sekalipun bertemu ayah,
kini akan bertatap langsung dengan lelaki yang selama ini menjadi tumpuan
hidupku. Yang hafal betul setiap sikapku, setiap gerik mataku kalau akau marah,
kalau aku sedih, kalau aku menyukai sesuatu. Bagaimana tidak, dia lebih dari
mengetahui masa kecilku, sebab ia selalu ada bersamaku. Sosok yang dulu selalu
menggendongku kalau aku menangis dimarahi ibu, sosok yang selalu menjadikan
bahunya untuk aku merebahkan kepalaku, meninabobokanku, menepuk punggungku
pelan sambil aku menatap langit malam untuk kemudian terlelap.
Ada rasa
khawatir terselip, memikirkan akan bagaimanakah ia menyikapi pemuda yang baru
dikenalnya, yang datang karena mengaku mencintaiku. Orang-orang bilang, ayahku
galak. Akankah nanti ini dia juga akan galak? Akan diinterogasikah pemuda itu?
Percayakah ia pada pemuda itu untuk menyerahkan putrinya ini padanya? Ah,
terlalu jauh pikiranku. Tidak. Aku hanya perlu merasa lega bahwa ayah akan
mampu bersikap baik padanya, dan begitupun sebaliknya, semoga pemuda itu dapat
bersikap baik pada ayahku. Saat itu, aku
sedang di rumah, membantu ibu yang sedang memasak. Ayah pergi check up di
kantor. Sementara pemuda itu sedang perjalanan menuju ke rumahTiba-tiba saja,
hp ku berbunyi. Hp ibu juga.
Message dari ayah. Kukuh ternyata datang naik bis. Siapa mau
ikut jemput?
Aku tersenyum geli. Semoga ini sinyal baik dari ayah. Ayah jemput sendiri aja ya, kita nggak
ikut. Biar nanti salah bawa orang. Hehe.
Send.
Nanti ayah bawa plang ‘KUKUH’, kalo salah bawa orang, nanti kan ada
yang marah. :b
Aiih..Si Ayah nih..^__^
Tidak lama kemudian, ayah pulang
ke rumah. Rupanya ayah khawatir, sebab sudah 2 jam lebih kami menunggu , Mas
Kukuh belum sampai juga. Padahal perkiraan, 2 jam harusnya sudah sampai. Ayah menelepon Mas Kukuh, dan ternyata dia
salah naik jurusan bis. Tujuannya memang betul, bisa ke Cilacap, tapi yang
lewat Wangon, jadi muternya jauh sekali. Sampai pada keputusan, janjian bertemu
di Alfamart depan bandara.
Aku duduk di tangga Alfamart,
sementara ayah berdiri, menyaksikan lelaki paruh baya itu sibuk menatap ke tepi
jalan, terutama ketika ada bis yang lewat. Ada gurat khawatir yang selalu ada
di keningnya setiap kali resah akan sesuatu. Dan aku melihatnya saat itu. Dan
aku suka, ^__^
“Mbak, coba di sms lagi, mbok
kelewatan. Tanya, sudah sampai mana. Bilang, alfamart yang ada mobil abu-abu
silver”, kata ayah sambil tetap pandangannya tak lepas dari tepi jalan.
“Hmm? Yaa..”, kataku sambil tak bergeming.
Tidak juga ku sms. Sebab aku tau, kalau ku sms, bisa-bisa nanti Mas Kukuh jadi
melihat hp dan lengah melihat jalan. Sebenarnya informasi untuk turun di depan
alfamart bandara itu sudah cukup. Hanya saja, ayah tampaknya terlalu khawatir.
Biar saja.Aku memeluk kaki, tersenyum geli, ayahku
lucu juga. Hihi
Tidak lama kemudian, ada bis
berhenti di tepi jalan. Aku mengangkat daguku yang daritadi kutumpukan di lututku
ketika melihat seorang pemuda memakai polo shirt hitam, celana gunung warna
krem dan menyampirkan ransel di salah satu bahunya turun dari bis. Sontak, senyumku merekah. Dan
ayah yang memang sudah awas dari tadi, langsung berkata,”Itu ya mbak?”.
Aku mengangguk dan kemudian
melambaikan tangan ke arah pemuda yang dulu sempat menjadi asisten laboratorium
tempat aku praktikum sewaktu semester dua. Pemuda itu balas melambaikan tangan
padaku sambil memamerkan lesungpipitnya karena tersenyum lebar. Lambaian itu
memang untukku, tapi aku tau senyuman itu jelas bukan untukku. Sebab, sembari
tersenyum, ia menatap ayah dan berjalan pelan mendekatinya. Kulihat, ayahku
juga tersenyum sama lebarnya dengan dia, sampai membuat kulit wajahnya
tertarik, hilang sudah kerutan kekhawatiran yang tadi kulihat di keningnya.
Mereka lalu saling berjabat tangan.
“Assalamualaikum!”, kata Mas
Kukuh.
“Waalaikumsalam”, sahut ayah,
sambil tetap menjabat tangan lawan bicaranya. Aku bangkit dari dudukku dan
mendekat ke mobil.
“Pantesan lama, ternyata naik
bisa itu to..”, kata ayah sambil berjalan ke arah mobil dan memencet tombol
buka kunci pintu mobil.
“Iya, pak. Habisnya saya nggak
tau. Kirain semua bis ke cilacap, sama aja. “, kata mas kukuh sambil terkekeh
pelan.
“beda-beda, jalurnya beda-beda.
Pantesan lama, wong lewat wangon”,
sahut ayah.
Aku membuka pintu mobil , duduk
di belakang. Sementara ayah dan mas kukuh duduk di depan.
“Jadi tadi itu judulnya salah
naik bis ya Pak? Hehehe”
“Iya. Hahahaha”
Selanjutnya, yang terjadi adalah
perbincangan ringan antara mereka berdua yang sama sekali tidak melibatkan saya
di dalamnya. Membicarakan segala hal yang dilihat di sepanjang perjalanan. Juga
tentang kenek bis yang menjawab tidak tahu apakah bis nya akan lewat depan
bandara.
Tidak sampai 10 menit, kami
sampai di depan rumah. Disambut oleh ibuku, yang sedang menata menu makan siang
yang baru selesai dimasaknya; sup daging , sambal dan ayam goreng. Setelah
shalat dhuhur, ibu mempersilakan mereka untuk makan duluan. Jadi, sementara
mereka makan berdua di meja makan, aku dan ibu menonton TV di ruang tengah.
Sebenarnya nggak fokus lihat acara TV juga sih, sebab ternyata kami lebih
penasaran dengan apa yang sedang mereka obrolkan daripada menyaksikan
dokumenter Nat Geo Wild di televisi. Bagaimana tidak? Mereka mengobrol dengan
tak jarang diselingi tawa ayah, bergantian dengan tawa mas kukuh.
Selesai mereka makan, ayah
mengajak mas kukuh berjalan-jalan ke
halaman belakang. Sementara itu, saya membereskan piring sisa makan mereka dan
mencucinya di dapur. Selesai mencuci, saya kembali ke ruang tengah,menghampiri
ibu sambil melirik ke halaman belakang. Mereka berdua sedang menatap salah satu
pohon mangga yang ada di halaman rumah. Dengan buah markisa di tangan, ayah
bercerita tentang sesuatu yang sepertinya membuat mas kukuh jadi tertawa.
“Haissshhh ngobrolin apa lagi mereka bu? Kayaknya seru amat ya?”, celetukku
akhirnya. Ibu tertawa.
“Enggak tau tuh Mbak. Padahal
baru kenal, ya! Yah..yang mau disampaikan jangan-jangan gak jadi tersampaikan,
tuh. hihi”, ujar ibu sambil tertawa. Aku menoleh ke arah ibu, dan mau tidak mau
jadi ikut tertawa. Alhamdulillah..lancar....^__^
Aku terus menyaksikan dari balik
teralis jendela. Ada rasa hangat yang tiba-tiba menyelip di hati. Tak pernah terbayangkan sebelumnya,
akan ada seorang pemuda yang mungkin juga akan menyayangiku sama seperti ayah
menyayangiku, berdiri bersisian, membincangkan banyak hal di halaman belakang
rumah. Dengan aku yang memandang
punggung keduanya dari balik jendela. Bila melihat langit siang itu rasanya
sungguh berbeda. Kedua ujung bibir ku tertarik perlahan, mengiringi lamunanku
yang melambung sembari menatap indahnya ‘pemandangan’ di hadapanku.
“Eh Mbak, mas kukuh rapihan ya?
Dulu pas pertama kali ibu kenal dia,ketemu di rumah sakit pas dia sama
temeng-temen kampus mu jengukin adik sakit kan dia agak gondrong?”, tanya ibu.
“haaaa..iya ya?”, aku terkekeh
pelan. Itu jaman kapan yak? Jaman pas dia
masih kuliah, kan sekarang dia udah kerja.
“Laper ah,ngapain juga nungguin
mereka ngobrol. Yuk Bu, makan juga? Kuambilin”, kataku sambil berdiri dan
berjalan menuju dapur, lalu makan di ruang tengah dengan ibuku. Minuman markisa
buatan sendiri menemani makan siang kami berdua. Cangkir tambahan kami siapkan,
untuk ayah dan mas kukuh yang ternyata sudah selesai mengobrol di belakang
rumah. Kini, bergabung bersama kami di ruang tengah. Makanku sudah hampir selesai,
ketika mas kukuh membuka percakapan yang cukup membuatku harus mengunyah dan
menelan makanan dengan lebih hati-hati. Sebab, salah salah, aku bisa tersedak.
“Ada yang ingin saya sampaikan,
Pak. Terkait dengan kedatangan saya ke sini”, mas kukuh membuka percakapan.
“Mi, tolong umi ambilin remot TV
mi”, kata ayah sambil menunjuk remot di dekat ibu. Ibu mengambilkan dan setelah
remot beralih ke tangan ayah, ayah menekan tombol mute.
Suasana hening sejenak. Aku yang
tadi lumayan gak kesepian karena mendengar narasi film dokumenter NGC di TV
jadi hanya bisa menatap gambar di TV. Gambar yang bergerak-gerak dan sama
sekali jadi tidak lucu. Aku jadi fokus ke sisa-sisa nasi yang ada di piringku.
Aktivitasku jadi low motion. Entah kenapa, jadi aku yang gugup. Ugh!
“Pertama, saya ingin menyampaikan
bahwa tujuan saya datang ke sini adalah untuk bersilaturahmi dengan Bapak dan
Ibu. Karena sebelumnya saya belum pernah bertemu. Dan yang kedua, saya sudah
lama mengenal aini. Sudah 2 tahun ya?”. Kata pemuda yang terpaut jarak usia 4
tahun di atas ku itu sambil menoleh ke arahku.
“mmm.. ya. Selama kuliah”,
jawabku sambil mencoba tersenyum. Aku duduk tak jauh di sampingnya. Kami duduk
melingkar. Sebelah kananku , mungkin jarak setengah meter itu mas kukuh. Di
sebelah kiriku, ada ibu ku. Dan di antara ibu dan mas kukuh ada ayah.
“ Selama saya mengenal aini, saya
merasa termotivasi untuk selalu memperbaiki diri ke arah yang lebih baik.
Terutama tentang urusan agama. Tidak tau kenapa, dia bisa membuat perubahan
dalam diri saya. Ya maklum, pak..dulu saya sekolah SMP dan SMA di sekolah
biasa, yang pengetahuan agamanya kurang. Dan setelah bertemu dengan aini, saya
banyak belajar darinya”
Aku terdiam. Semua yang
dikatakannya itu tentangku. Ya, tentangku. Dia mengungkapkan apa yang ada di
hatinya tentangku pada ayah. Sesuatu yang kudengar tentangku itu mampu membuat
hatiku menghangat seketika. Tiba-tiba saja, terpikir di kepalaku, bagaimana
dengan ayah? Apakah dia menyukai deskripsi pemuda di hadapanku tentang putrinya
ini? Tanpa kusadari, senyum tipis ku serta merta terukir. Senyum yang juga
hangat dari mataku, walau yang kutatap hanya lah sebuah piring kosong di
tanganku. .
“ Oleh karena itu, jika bapak
meridhai, saya ingin meminang putri
bapak. Dan jika bapak meridhai juga, pesan bapak saya, jika saya diizinkan saya
berencana membawa bapak dan ibu saya sekalian untuk datang silaturahmi ke sini
minggu depan”
Kulihat Ayah mengangguk-ngangguk.
“Jadi begini, mas kukuh.. Saya
pribadi tidak bisa menghalang-halangi jika waktunya memang sudah tiba. Saya sebagai seorang ayah, sudah membekali
putri saya ini dengan bekal ilmu tidak hanya ilmu dunia saja tetapi juga ilmu
akhirat. Harapannya, ketika tiba saat ada yang akan meminang aini, kelak orang
tersebut adalah orang yang tepat, yang juga bisa membawa anak saya tidak hanya
di dunia, tapi juga di akhirat. Otomatis, harus tau ilmunya. Ini kita bicara
soal estafet amanah seorang ayah terhadap anaknya. Jadi, maka dari itu saya
ngirimi mas kukuh buku shirah nabawi untuk dibaca kan? “, jelas ayah. Mendengar
semua itu, aku hanya bisa menatapnya lembut penuh kekaguman.
“ iya pak, tapi baru baca sampai
bab uhud. Hehe”, jawab Mas Kukuh.
“nah itu adalah salah satu bekal
supaya kita mengenal betul siapa rasulullah, dan bagaimana kehidupannya,
bagaimana sahabat-sahabatnya. Sekarang banyak orang yang mengaku beragama islam
dan mengaku cinta rasulullah. Tetapi mereka sebenarnya hanya asal bicara saja
sebab nyatanya mereka tidak mengenal siapa rasulullah. Seperti apa
kehidupannya, dll. Jadi itu, tolong buku tetap dibaca. Gak Cuma mas kukuh aja
yang saya suruh baca. Teman kantor saya yang mau pergi haji aja saya tanya
dulu,”kamu mau pergi haji? Mau ke makam rasulullah. Udah baca sirah belum?”.
Dia bilang, belum pak. Ya buat apa pergi ke mekkah, ke makam rasul,tapi nggak
tau apa-apa tentang itu? Saya langsung suruh dia baca sirah dulu, kalo dia
nggak punya tadinya saya mau pinjemin buku saya tapi udah keburu dikirim ke mas
kukuh”
Kini, kulihat Mas kukuh yang mengangguk-ngangguk
.
“ Lalu yang kedua, brarti ini
tentang khitbah ya? Bagi orang awam, mungkin kl ada lamaran masuk setelah ada
yang melamar itu kadang tidak apa2. Tapi bagi saya, menurut islam itu tidak
bisa begitu. Jadi memang , jika ini saya terima berarti tandanya setelah ini
nggak ada yang bisa melamar aini lagi. Ya itu sih kembali pada aini. Aini nya
mau atau engggak”
Dan tiba2 semua orang memandang
ke arahku. Aku menunduk, menelan ludah. Pelan, kubilang,”manut. .”, tak ayal,
sambil tersenyum pula aku rupanya. Mungkin ibu tersenyum, ayah tertawa, mas
kukuh juga mungkin sedang memandang ke arahku, aku tak tau. Sebab, aku
menunduk. Hanya tersenyum malu kepada piring yang kupegang di tangan. Saat ini,
Cuma itu peganganku satu-satunya. Sepertinya, dia juga yang paling tau apa yang
kurasakan sekarang. Hihi.
“Aini itu anaknya mandiri.
Walaupun kayaknya saya itu galak, tapi kalau di luar dan udah sama Aini,
pokoknya dia yang galakin saya. Jadi, ati-ati lho..”, kata ayah sambil tertawa.
Aku juga jadi ikut tertawa.
“ Tentang bapak dan ibu mau ke
rumah minggu depan juga silakan saja. Atau kita saja yang ke sana juga nggak
apa apa”
“ Iyo nggak enak tho yo..”,ujar
ibu.
“ bapak saya saja yang ke sini,
Pak..pesannya begitu. Tadi malah bapak pingin bicara sama bapak di telpon. Atau
nanti saja pas ketemu juga nggak apa-apa katanya”
“oh. Ngobrolnya nanti saja pas
ketemu. Nggak enak kalau di telepon. Ya sudah, bapak sama ibu yang mau ke sini
juga nggak apa-apa sebenarnya,Cuma saya takutnya nanti repot lagi, nyasar lagi
kan malah repot”
“oh, nggak pak, insya Allah
enggak. Kan saya sudah pernah ke sini”
“ Oh, iya pak. Trus ada pesan
dari bapak saya juga, saya disuruh bertanya terlebih dahulu ke bapak. Kalau
misal akadnya 6 bulan lagi yaitu di cuti kedua saya, apakah bapak tidak
keberatan? Kalau keberatan krn mungkin terlalu lama jeda dari lamaran ke
akadnya, nanti mungkin lamarannya sekalian di cuti kedua saja. Jadi saya ambil
cuti nya nanti agak lama, jadi bisa untuk lamaran dan tidak lama kemudian akad
nya”
“oh, kalau itu..saya tidak
keberatan kok. Toh mas kukuh dan aini berjauhan jaraknya. Dalam artian, nggak
satu pulau. Jadi interaksinya juga terbatas, aman. Saya akan keberatan
kalau mas kukuh kerjanya di jawa. Sebab
interaksi juga diperhitungkan, kalau ada di satu pulau pasti kan beda cerita.
Jadi, nggak apa-apa kalo lamarannya di cuti yang sekarang ini, monggo aja kalo
orangtuan mau datang kemari minggu depan. Akad nya 6 bulan kemudian, kami sih
nggak keberatan ya bu ya?”
“iya”, jawab ibu singkat. Kau tau
rasanya jadi aku? Rasanya, nggak ada. Alias mati rasa. Apalagi ketika menyebut
‘6 bulan’. Dulu, menyebut 6 bulan itu rasanya artinya adalah jangka waktu yang
lama sekali. Tapi kali ini terdengar
singkat. Ya, bagiku, 6 bulan adalah waktu yang singkat. Tak akan seberapa lama
lago. Aku tergugu. Mungkin jadi mati rasa, lupa kalau piring ada di tanganku.
Aku menggerakkan jari tanpa dapat kukontrol. Crang crang!! Tepian piring sukses
terjatuh menyentuh lantai. Semua memang
langsung menatap ke arahku, namun hanya sebentar. Untung segera kuraih
lagi piring kaca itu, kalau tidak, aku akan sukses 100% menjatuhkannya dan
pasti aku akan membuat kekacauan yang lebih parah dari ini. Piring pecah,kayak
di sinetron2, lalu acaranya jadi mberes-mberesin pecahan piring, dan aku akan
diinterogasi apakah aku gugup, kenapa gugup dan seterusnya dan seterusnya =__=
“ Alhamduliah,. Nah, trus pak.
Rencana bapak saya mau ke sini tanggal 3. Itu hari minggu, dan selasanya
kebetulan kan tanggal merah tahun baru hijriyah, jadi kakak kakak saya
rencananya bisa pulang. Mau ikut datang ke sini”
” Oh. Ya . ya, boleh boleh.
Tanggal 3 boleh. Malah bagus karena itu hari minggu. Oh mas kukuh berapa
bersaudara? Kakak –kakaknya ada di mana sekarang?”
“saya anak terakhir, pak. Kakak
ada 4, kerja di luar pulau jawa. Ini maklum ya pak,kakak kakak saya belum
pernah ketemu dan liat aini, jadi pada mau datang semua rencananya. Pas tanggal
merah juga, seninnya kan hari kejepit”
“ hahaha. Ya, ya.
Boleh-boleh..jadi nanti rame”
“ hahahaha. Ya, oke oke. Sudah?
Ada lagi yang mau disampaikan?”
“ sudah, pak”
”nah, begitu! :D”
Ah, sore yang indah. Tetap tidak
menyangka, kau lah yang akhirnya bisa sampai di rumahku. Kau. Ya, kau. ^___^
Langganan:
Postingan (Atom)